Peringatan Dini Declan Rice: Arsenal Hampir Takluk Akibat Kehilangan Dominasi Bola

Arsenal nyaris menelan pil pahit dalam laga kandang melawan Paris Saint-Germain (PSG) di leg pertama semifinal Liga Champions, Rabu (30/4/2025). Kekalahan tipis 0-1 di Emirates Stadium menjadi alarm bagi skuad Meriam London, dan ternyata, gelandang andalan mereka, Declan Rice, telah merasakan firasat buruk sejak awal.

Sebelum peluit kick-off berbunyi, tepatnya saat sesi pemanasan, Rice menyadari potensi bahaya yang mengintai jika Arsenal gagal mendominasi penguasaan bola. Dengan nada serius, ia mengingatkan rekan-rekan setimnya, "Kalau kita tak menguasai bola, matilah kita!"

Peringatan Rice terbukti bukan isapan jempol belaka. Di awal pertandingan, PSG tampil agresif dan mendikte permainan. Ousmane Dembele berhasil menjebol gawang Arsenal pada menit keempat, memanfaatkan kelengahan lini belakang tuan rumah. Gol tersebut menjadi satu-satunya gol dalam pertandingan itu, memberikan keuntungan bagi PSG menjelang leg kedua di Paris.

Dominasi PSG di awal laga tercermin dari statistik penguasaan bola. Dalam 25 menit pertama, mereka memegang kendali permainan dengan 72,1% penguasaan bola, memaksa Arsenal lebih banyak bertahan. PSG juga unggul jauh dalam jumlah umpan, melepaskan 156 umpan dengan akurasi 90%, berbanding 55 umpan Arsenal dengan akurasi 71%.

Melihat timnya kesulitan, manajer Arsenal, Mikel Arteta, melakukan penyesuaian taktis. Ia mengungkapkan bahwa perubahan kecil yang dilakukannya berhasil membalikkan momentum pertandingan.

"Kami punya satu isu yang kami koreksi setelah 15, 20 menit, dan kami mempertahankannya di sisa pertandingan, yang mana menurut saya membalikkan pertandingan," ujar Arteta.

Meski berhasil memperbaiki performa setelah tertinggal, Arsenal tetap gagal mencetak gol balasan. Kekalahan 0-1 membuat tugas mereka semakin berat di leg kedua. PSG akan berusaha memanfaatkan keunggulan agregat dan bermain di kandang sendiri untuk mengamankan tiket ke final Liga Champions.

Laga leg kedua di Paris akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Arsenal. Mereka harus tampil lebih solid, baik dalam bertahan maupun menyerang, jika ingin membalikkan keadaan dan melaju ke babak selanjutnya.