Cak Lontong Siap Mengemban Amanah Komisaris Ancol, Prioritaskan Revitalisasi Pasar Seni

Lies Hartono, yang lebih dikenal dengan nama panggung Cak Lontong, secara resmi akan memulai tugasnya sebagai Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk pada hari Jumat ini. Penunjukan ini merupakan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada tanggal 25 April lalu.

Cak Lontong mengungkapkan bahwa meskipun belum secara resmi bertugas, ia telah menerima berbagai masukan, terutama dari kalangan seniman dan budayawan. Aspirasi utama yang disampaikan adalah harapan agar Ancol dapat kembali menjadi pusat kegiatan seni dan budaya, seperti yang pernah dirasakan pada era 1980-an dan 1990-an.

"Banyak teman-teman seniman dan budayawan yang berharap Pasar Seni dapat kembali menjadi salah satu pusat kesenian dan kebudayaan di Jakarta," ujar Cak Lontong. Ia menambahkan bahwa Pasar Seni pada masa lalu merupakan tempat berkumpulnya berbagai seniman, mulai dari komedian, musisi, hingga pelukis dan pembuat wayang.

Cak Lontong menyayangkan kurangnya pengetahuan generasi muda saat ini mengenai Pasar Seni Ancol. Oleh karena itu, revitalisasi kawasan ini menjadi salah satu program prioritas yang akan ia jalankan.

"Ini menjadi salah satu fokus utama kami, bagaimana Pasar Seni dapat kembali menjadi daya tarik utama bagi Ancol," jelasnya.

Selain dari kalangan seniman, Gubernur Jakarta, Pramono Anung, juga memberikan masukan kepada Cak Lontong. Pramono berharap agar Ancol dapat berinovasi dan menjadi lebih dari sekadar tempat wisata biasa. Ia juga menitipkan misi untuk menghidupkan kembali perekonomian di kawasan Ancol.

"Tahun lalu, Ancol menerima sekitar 10 juta pengunjung. Namun, kita harus berpikir lebih jauh tentang bagaimana meningkatkan transaksi ekonomi di dalam kawasan untuk memberikan manfaat yang lebih luas," kata Cak Lontong.

Ke depannya, Cak Lontong dan jajaran direksi akan fokus pada pengembangan konsep rekreasi yang menggabungkan unsur edukasi atau edutainment. Tujuannya adalah agar pengunjung tidak hanya terhibur, tetapi juga mendapatkan pengalaman belajar yang berharga.

Sebagaimana diketahui, selain Cak Lontong, RUPST juga menunjuk mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, dan mantan Gubernur Jakarta, Sutiyoso, sebagai komisaris perusahaan. Gubernur Pramono Anung menjelaskan bahwa penunjukan ini didasarkan pada pertimbangan kompetensi dan profesionalisme masing-masing individu.

"Penunjukan ketiga tokoh ini didasarkan pada kemampuan yang mereka miliki," kata Pramono. Ia yakin bahwa Irfan, Sutiyoso, dan Cak Lontong akan mampu memperkuat manajemen perusahaan berkat pengalaman kerja yang mereka miliki.

"Siapa yang meragukan kemampuan Pak Sutiyoso, mantan Dirut Garuda, dan Cak Lontong? Mereka adalah orang-orang profesional yang tepat untuk posisi ini," pungkas Pramono.

Prioritas Program Cak Lontong:

  • Revitalisasi Pasar Seni Ancol
  • Pengembangan konsep rekreasi edutainment
  • Peningkatan transaksi ekonomi di kawasan Ancol