Penyelidikan Kematian Mahasiswa UKI: Polisi Bantah Adanya Pengeroyokan, Video Viral Diduga Manipulasi

Kematian Kenzha Ezra Walewangko, seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), masih menjadi sorotan. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, menegaskan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan, tidak ada indikasi pengeroyokan yang menyebabkan kematian korban. Penjelasan ini disampaikan dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) bersama Komisi III dan keluarga Kenzha di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat.

Kombes Nicolas menyoroti beredarnya video viral yang menampilkan dugaan pengeroyokan. Namun, setelah dilakukan analisis mendalam oleh Puslabfor, terungkap bahwa video tersebut telah mengalami modifikasi. "Terkait dengan keterangan bahwa ada keributan atau pengeroyokan, kami sampaikan di sini bahwa ada video yang beredar di media sosial, tapi setelah video itu kami serahkan ke Puslabfor, ternyata video itu sudah dimodifikasi," ujarnya. Hasil analisis Puslabfor menunjukkan bahwa video tersebut tidak menampilkan adegan pengeroyokan, meskipun keributan memang terjadi.

Polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, termasuk mahasiswa yang tidak dalam pengaruh alkohol dan berada di sekitar lokasi kejadian, serta petugas keamanan yang membubarkan kerumunan mahasiswa. Berdasarkan keterangan saksi, sebelum kejadian, korban bersama dua temannya mengonsumsi minuman beralkohol jenis Vodka di kampus HIPMI UKI. Setelah itu, korban dan sekitar sepuluh orang temannya melanjutkan minum arak Bali di lokasi lain.

Menurut keterangan saksi, korban kemudian terjatuh sendiri tanpa ada sentuhan dari orang lain. Bahkan, korban terjatuh sebanyak dua kali di lokasi tersebut. Korban kemudian dipapah oleh dua orang saksi karena sudah tidak dapat berjalan sendiri dan diantarkan ke pinggir pagar. Di pinggir pagar, korban disebut menggoyangkan pagar sambil berteriak dengan nada rasis, sebelum akhirnya terjatuh bersama pagar ke dalam got kering yang berisi batu. Akibatnya, kepala korban terluka dan mengeluarkan darah.

Petugas keamanan kemudian mengangkat korban dari got dan memapahnya. Namun, korban kembali terjatuh di atas aspal saat baru berjalan sekitar 10 menit. Kombes Nicolas merinci bahwa korban terjatuh sebanyak lima kali: dua kali di lokasi awal, satu kali di pagar, dan satu kali di aspal, serta satu kali saat berjalan.

Saat dinaikkan ke sepeda motor, korban sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Saksi dari pihak keamanan kemudian membawa korban ke IGD RS UKI dengan posisi korban dibopong di tengah.

Kombes Nicolas menekankan bahwa penyelidikan masih terus berlanjut untuk mengungkap fakta-fakta yang lebih detail terkait kematian Kenzha Ezra Walewangko.