Prioritaskan Penanggulangan Kemiskinan, Ahmad Luthfi Targetkan Jawa Tengah Sebagai Penggerak Utama Perekonomian Nasional
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyampaikan komitmennya untuk mengatasi kemiskinan di provinsi tersebut sebagai langkah awal menjadikan Jawa Tengah sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa. Dalam rapat dengan Komisi II DPR RI, Luthfi memaparkan laporan kinerja selama 70 hari menjabat sebagai gubernur, Rabu (30/4/2025). Dia mengakui bahwa permasalahan kompleks di Jawa Tengah tidak dapat diselesaikan secara instan, namun ia menjanjikan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Luthfi menyoroti tingginya angka kemiskinan di Jawa Tengah, yang menurutnya menjadi tantangan utama untuk mewujudkan visi provinsi sebagai motor penggerak ekonomi nasional. “Kenyataan ketika kami menjabat sebagai gubernur angka kemiskinan kita sangat tinggi sekali. Hampir 9,58 (juta) yang di antara Jawa-Jawa lain, miskinnya adalah Jawa Tengah nomor 1. Kita menang hanya sama Jogja,” ungkapnya. Untuk itu, ia menekankan perlunya strategi yang komprehensif dan terintegrasi yang melibatkan seluruh elemen pemerintahan, dari tingkat provinsi hingga desa. Ia berambisi mewujudkan Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional, yang akan mendukung ketahanan pangan dan pertumbuhan industri nasional.
Guna mencapai tujuan tersebut, Luthfi menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi, pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/kota, hingga pemerintah desa. Ia meyakini bahwa dengan kerja sama yang solid dan fokus pada peningkatan daya saing, Jawa Tengah dapat mencapai kemajuan signifikan menuju Indonesia Emas 2045.
Fokus utama dari kepemimpinan Ahmad Luthfi adalah:
- Penanggulangan Kemiskinan: Menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah menjadi prioritas utama.
- Pengembangan Ekonomi: Memposisikan Jawa Tengah sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa.
- Ketahanan Pangan: Mewujudkan Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional.
- Sinergi Pemerintah: Membangun kerja sama yang kuat antara pemerintah provinsi, pusat, kabupaten/kota, dan desa.
- Indonesia Emas 2045: Berkontribusi pada visi Indonesia Emas 2045 melalui pembangunan berkelanjutan.