Mendagri Tito Karnavian Bahas Kerja Sama Bilateral dengan Qatar di Forum Keamanan Global
markdown Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Tito Karnavian, memanfaatkan kehadirannya di Global Security Forum (GSF) 2025 di Doha, Qatar, untuk mempererat hubungan bilateral dengan negara tersebut. Pertemuan penting ini terjadi di sela-sela forum internasional yang mempertemukan para pemimpin dunia, pakar keamanan, dan akademisi untuk membahas tantangan keamanan global yang kompleks.
Dalam pertemuan dengan Mendagri Qatar, Sheikh Khalifa bin Hamad bin Khalifa Al-Thani, yang juga merupakan saudara dari Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, Mendagri Tito Karnavian membahas berbagai isu strategis. Fokus utama pembicaraan adalah peningkatan kerja sama antara Indonesia dan Qatar dalam berbagai bidang, termasuk keamanan, penanggulangan terorisme, dan penanganan kejahatan transnasional. Kedua negara menyadari pentingnya kolaborasi erat dalam menghadapi ancaman keamanan yang semakin kompleks dan lintas batas.
Global Security Forum (GSF) ke-7, yang diselenggarakan oleh The Soufan Center dan The Qatar International Academy for Security Studies (QIASS), menjadi platform penting bagi para pemimpin dan ahli untuk bertukar pandangan dan pengalaman mengenai isu-isu keamanan global. Forum ini dihadiri oleh sekitar 1400 peserta dari 60 negara, termasuk para menteri, kepala lembaga internasional, akademisi, dan aktivis kemanusiaan.
Dalam forum tersebut, Mendagri Tito Karnavian juga berkesempatan menyampaikan pandangan Indonesia mengenai peran aktor non-negara dalam dinamika keamanan global. Ia menekankan bahwa aktor non-negara dapat memiliki dampak positif maupun negatif, tergantung pada tujuan dan tindakan mereka. Menurutnya, penting untuk membedakan antara aktor non-negara yang konstruktif, seperti organisasi masyarakat sipil yang bergerak di bidang perdamaian, dan aktor non-negara yang destruktif, seperti kelompok teroris dan jaringan kejahatan transnasional.
Mendagri Tito Karnavian mencontohkan pengalaman Indonesia dalam menghadapi kelompok teroris yang terkait dengan jaringan internasional, seperti Jamaah Islamiyah dan Jamaah Ansharut Daulah. Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menangani kelompok separatis bersenjata di Aceh dan Papua, serta jaringan kejahatan transnasional seperti perdagangan narkoba, perdagangan manusia, dan kejahatan siber.
Lebih lanjut, Mendagri Tito Karnavian menekankan pentingnya peran aktor non-negara yang bersahabat dalam menetralkan ancaman dari aktor non-negara yang bermusuhan. Ia mencontohkan keberhasilan mediasi perdamaian di Aceh yang difasilitasi oleh mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari dan peran lembaga think tank dalam memberantas jaringan teroris di Indonesia. Keberadaan aktor non-negara yang positif dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan stabil.
Partisipasi aktif Mendagri Tito Karnavian dalam Global Security Forum 2025 dan pertemuannya dengan Mendagri Qatar mencerminkan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan keamanan global. Melalui dialog dan kolaborasi, Indonesia berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam menciptakan dunia yang lebih aman dan damai.