Gaya Hidup Modern Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2: Dokter Imbau Perubahan Kebiasaan

Gaya Hidup Modern Picu Kenaikan Kasus Diabetes Tipe 2

Jakarta - Diabetes melitus tipe 2, penyakit kronis yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, semakin mengkhawatirkan dengan peningkatan kasus yang signifikan. Meskipun faktor genetik memiliki peran, ahli kesehatan menekankan bahwa kebiasaan sehari-hari yang sering diabaikan menjadi pemicu utama penyakit ini.

Dr. Fatih Anfasa, seorang spesialis penyakit dalam, menjelaskan bahwa persepsi umum tentang diabetes sebagai penyakit warisan semata adalah keliru. "Gaya hidup modern, yang ditandai dengan pola makan tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik, berkontribusi besar terhadap perkembangan diabetes tipe 2," ujarnya.

Pola Makan dan Obesitas

Konsumsi berlebihan makanan tinggi gula, lemak, dan garam menjadi ancaman serius. Makanan dan minuman manis meningkatkan kadar gula darah secara drastis, memaksa tubuh bekerja ekstra keras untuk menstabilkannya. Kebiasaan ini, jika berkelanjutan, dapat menyebabkan resistensi insulin, kondisi di mana sel-sel tubuh kurang responsif terhadap insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Akibatnya, gula menumpuk dalam darah, menyebabkan diabetes.

Selain itu, makanan tinggi lemak dan garam seringkali berkontribusi pada obesitas. Kelebihan berat badan, terutama lemak visceral yang menumpuk di sekitar organ perut, mengganggu fungsi insulin. Lemak ini melepaskan zat-zat yang menghambat kerja insulin, memperburuk resistensi insulin dan meningkatkan risiko diabetes.

Gaya Hidup Sedentari dan Risiko Tersembunyi

Gaya hidup sedentari, yang ditandai dengan minimnya aktivitas fisik, juga menjadi faktor risiko yang signifikan. Orang-orang yang menghabiskan sebagian besar waktunya duduk, baik di tempat kerja maupun di rumah, memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes. Kurangnya aktivitas fisik mengurangi sensitivitas insulin dan menurunkan kemampuan tubuh untuk membakar gula darah.

Merokok juga berperan dalam meningkatkan risiko diabetes. Nikotin dan zat kimia berbahaya lainnya dalam rokok merusak sel-sel pankreas, organ yang menghasilkan insulin. Kerusakan ini dapat mengganggu produksi insulin dan meningkatkan risiko diabetes.

Pencegahan dan Pengendalian Diabetes

Kabar baiknya, diabetes tipe 2 dapat dicegah dan dikendalikan dengan perubahan gaya hidup yang tepat. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

  • Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan seimbang yang kaya akan serat, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh. Batasi asupan gula, lemak jenuh, dan garam.
  • Aktivitas Fisik Teratur: Lakukan aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu, seperti berjalan kaki, berlari, berenang, atau bersepeda.
  • Pemantauan Berat Badan: Pantau berat badan secara teratur dan lakukan upaya untuk menjaga berat badan yang sehat.
  • Berhenti Merokok: Jika Anda merokok, berhentilah. Cari dukungan dari dokter atau program berhenti merokok.

Dr. Fatih menekankan bahwa deteksi dini dan pengelolaan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi diabetes. Pemeriksaan gula darah secara teratur, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko, dapat membantu mendeteksi diabetes sejak dini. Dengan pengobatan yang tepat dan perubahan gaya hidup yang berkelanjutan, penderita diabetes dapat menjalani hidup yang sehat dan berkualitas.