Kepedulian Warga Bengkulu: Gotong Royong Atasi Jalan Rusak Parah Setelah 18 Tahun Terabaikan
Warga Bengkulu Bersatu Perbaiki Jalan Provinsi yang Rusak Parah
Setelah 18 tahun lamanya kondisi jalan provinsi yang menghubungkan Kota Bengkulu dengan beberapa desa di Kabupaten Seluma memprihatinkan, sekitar 1.500 kepala keluarga (KK) dari Desa Riak Siabun, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, mengambil inisiatif untuk melakukan perbaikan secara swadaya. Aksi gotong royong ini menjadi bukti nyata kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya infrastruktur yang memadai untuk kelancaran aktivitas sehari-hari.
Jalan sepanjang 9 kilometer yang menjadi fokus perbaikan ini merupakan jalur vital bagi perekonomian dan mobilitas warga. Kerusakan parah yang terjadi selama bertahun-tahun telah menghambat aksesibilitas, memperlambat distribusi hasil pertanian, dan meningkatkan risiko kecelakaan. Kondisi ini mendorong warga untuk bersatu dan mencari solusi mandiri dengan mengumpulkan dana dan tenaga secara sukarela.
Inisiatif perbaikan jalan ini dipelopori oleh Wandi, mantan Kepala Desa Riak Siabun yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Seluma dari Partai Gerindra. Ia berhasil menggalang dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk warga desa, pengguna jalan, pengusaha, dan tokoh masyarakat. Respon positif datang dari lima desa, yaitu Riak Siabun, Riak Siabun 1, Sumber Makmur (Kecamatan Sukaraja), serta Tawang Rejo dan Kungkai Baru (Kecamatan Air Periukan).
Dana yang terkumpul dari sumbangan warga mencapai Rp 28 juta, sementara perkiraan total biaya yang dibutuhkan mencapai Rp 50 juta. Kekurangan dana ini diatasi dengan meminjam alat berat dari Pemerintah Daerah Seluma, sehingga biaya operasional dapat ditekan. Dana yang ada digunakan untuk membeli bahan bakar minyak (BBM), akomodasi, dan upah operator alat berat.
Perbaikan jalan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan menutup lubang-lubang besar dan meratakan permukaan jalan. Warga juga memperbaiki saluran air yang sering meluap ke jalan, menyebabkan kerusakan lebih lanjut. Targetnya, perbaikan darurat ini dapat diselesaikan dalam waktu enam hari, sehingga akses jalan dapat kembali normal dan aktivitas warga tidak terganggu.
Maryoto, Ketua Pelaksana perbaikan jalan, menambahkan bahwa beberapa titik jalan membutuhkan penanganan khusus karena kerusakan yang cukup parah. Ia berharap perbaikan ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat, meskipun bersifat sementara.
Kepala Desa Riak Siabun, Mustan, mengapresiasi inisiatif warganya dan berharap Pemerintah Provinsi Bengkulu dapat segera memprioritaskan pembangunan jalan ini secara permanen. Ia menyadari bahwa perbaikan swadaya ini hanya solusi sementara, dan perbaikan yang lebih komprehensif dari pemerintah sangat dibutuhkan.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, sebelumnya telah mengumumkan alokasi anggaran sebesar Rp 500 miliar untuk perbaikan jalan di seluruh provinsi. Anggaran ini merupakan hasil efisiensi anggaran dan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Provinsi Bengkulu. Pemerintah provinsi berharap masyarakat dapat bersabar dan memberikan dukungan agar program perbaikan jalan dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang maksimal.
Berikut adalah daftar desa yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong ini:
- Riak Siabun
- Riak Siabun 1
- Sumber Makmur (Kecamatan Sukaraja)
- Tawang Rejo
- Kungkai Baru (Kecamatan Air Periukan)
Aksi gotong royong warga Bengkulu ini menjadi contoh inspiratif tentang bagaimana masyarakat dapat bersatu dan mengatasi masalah infrastruktur yang dihadapi. Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, mereka mampu menciptakan perubahan positif bagi lingkungan dan kualitas hidup mereka.