Xiaomi Rebut Takhta Pasar Smartphone China, Apple Merosot ke Posisi Kelima

Xiaomi Rebut Dominasi Pasar Smartphone di China, Apple Terperosok

Laporan terbaru dari firma riset Canalys mengungkap perubahan signifikan dalam lanskap pasar smartphone di China pada kuartal pertama 2025. Xiaomi, produsen elektronik asal Tiongkok, berhasil merebut posisi teratas, mengungguli Apple dan merek lainnya di pasar domestiknya. Pergeseran ini menandai tantangan yang semakin besar bagi Apple, yang sebelumnya memegang kendali signifikan di salah satu pasar terbesarnya.

Pada kuartal pertama tahun 2025, Xiaomi mencatatkan pengiriman 13,3 juta unit smartphone, menguasai 19 persen pangsa pasar. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa, yaitu sebesar 40 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, Apple harus puas dengan posisi kelima setelah hanya mampu mengirimkan 9,2 juta unit iPhone, mengalami penurunan sebesar 8 persen dibandingkan kuartal pertama tahun 2024.

Faktor Pendorong Keberhasilan Xiaomi

Menurut analis Canalys, Toby Zhu, keberhasilan Xiaomi didorong oleh beberapa faktor kunci, yaitu :

  • Ekosistem Produk yang Solid: Xiaomi memiliki ekosistem produk yang luas, termasuk perangkat wearable, PC, perangkat AIoT (Artificial Intelligence of Things), dan bahkan mobil listrik. Diversifikasi ini memungkinkan Xiaomi untuk menawarkan paket bundling yang menarik bagi konsumen.
  • Strategi Distribusi yang Efektif: Xiaomi berhasil menjaga harga produknya tetap konsisten, baik secara online maupun offline. Hal ini memberikan kepercayaan kepada konsumen untuk melakukan pembelian, terutama dengan adanya skema subsidi.

Selain Xiaomi, Huawei juga mencatatkan kinerja positif dengan pertumbuhan 12 persen dan berhasil menduduki posisi kedua. Keberhasilan Huawei didukung oleh manajemen distribusi yang kuat dan peluncuran seri Huawei Pura 70, yang memperkuat posisinya di pasar ponsel lipat. Huawei juga terus mengembangkan sistem operasi HarmonyOS Next untuk meningkatkan daya saingnya di pasar domestik.

Tantangan yang Dihadapi Apple

Penurunan penjualan iPhone di China telah menjadi tren sejak tahun lalu dan berlanjut hingga kuartal pertama 2025. Konflik geopolitik dan perang dagang antara AS dan China diperkirakan menjadi salah satu faktor yang memengaruhi sentimen konsumen terhadap produk Apple.

Selain itu, beberapa analis juga berpendapat bahwa kurangnya inovasi pada seri iPhone terbaru menjadi penyebab kurangnya minat konsumen untuk melakukan upgrade. Meskipun Apple telah memperkenalkan fitur kecerdasan buatan (AI) yang disebut Apple Intelligence, fitur ini belum mampu menarik perhatian konsumen secara signifikan.

Survei menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna Apple Intelligence merasa tidak puas dengan fitur tersebut dan menganggapnya tidak memberikan nilai tambah yang berarti pada iPhone baru. Hal ini menunjukkan bahwa Apple perlu terus berinovasi dan menghadirkan fitur-fitur baru yang lebih menarik untuk mempertahankan posisinya di pasar smartphone China yang semakin kompetitif.

Berikut adalah daftar lima vendor smartphone teratas di China pada kuartal pertama 2025:

  • Xiaomi - 19 persen
  • Huawei - 18 persen
  • Oppo - 15 persen
  • Vivo - 15 persen
  • Apple - 13 persen

Pergeseran dominasi di pasar smartphone China ini menjadi pengingat bagi Apple untuk terus beradaptasi dan berinovasi agar dapat bersaing dengan merek-merek lokal yang semakin kuat. Persaingan yang ketat di pasar ini juga memberikan keuntungan bagi konsumen, yang memiliki lebih banyak pilihan produk dengan fitur dan harga yang bervariasi.