Gagasan 'Partai Super Tbk': Respons Positif dan Skeptis dari Partai Politik dan Relawan Jokowi

Gagasan 'Partai Super Tbk': Respons Beragam dari Partai Politik dan Relawan

Gagasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai pembentukan 'Partai Super Tbk' telah memicu beragam reaksi dari partai politik dan relawan pendukungnya. Gagasan ini, yang pertama kali disampaikan kepada para relawan, menggambarkan sebuah partai politik yang kepemilikannya sepenuhnya berada di tangan para anggotanya, dengan pemilihan ketua umum yang dilakukan secara terbuka dan demokratis. Jokowi sendiri telah mengklarifikasi bahwa gagasan ini masih berupa konsep dan telah diadopsi, dengan beberapa modifikasi, oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pernyataan Jokowi yang menyebut PSI telah mengadopsi konsep serupa menimbulkan berbagai interpretasi. Beberapa pihak melihatnya sebagai bentuk dukungan implisit terhadap partai tersebut, sementara yang lain menekankan bahwa gagasan ini terbuka bagi partai politik mana pun yang ingin menerapkannya. Hal ini memunculkan pertanyaan mengenai potensi implikasi politik dari gagasan tersebut, dan seberapa besar kemungkinan gagasan ini akan diadopsi secara luas oleh partai politik di Indonesia.

Tanggapan dari Partai Politik

Partai Golkar, melalui Wakil Ketua Umum Adies Kadir, memberikan respons yang cenderung positif dan pragmatis. Kadir menyatakan bahwa setiap individu berhak mendirikan partai politik selama memenuhi ketentuan hukum yang berlaku, dan bentuk partai, baik terbuka maupun tertutup, sepenuhnya merupakan hak para pendirinya. Hal ini menunjukkan sikap Golkar yang menghormati hak inisiatif dan kebebasan partai dalam menentukan struktur dan sistem internalnya.

Sikap serupa ditunjukkan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Wakil Ketua Umum PKB, Cucun Ahmad Syamsurijal, menekankan pentingnya kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam pembentukan partai politik. Cucun juga menyoroti perbedaan mendasar antara partai politik dan perusahaan, sehingga analogi 'Tbk' perlu dipahami dalam konteks yang tepat. Meskipun demikian, PKB tetap bersikap terbuka terhadap gagasan tersebut, menyatakan bahwa setiap upaya membentuk partai politik harus sesuai dengan aturan yang berlaku.

Dukungan dan Pertimbangan dari Relawan

Ketua Umum Bara JP, Utje Gustaaf Patty, menyatakan antusiasmenya terhadap konsep 'Partai Super Tbk'. Patty menilai konsep kepemilikan bersama oleh anggota partai sebagai sebuah ide yang menarik dan telah berkomunikasi langsung dengan Jokowi mengenai hal tersebut. Namun, Patty juga menekankan bahwa gagasan ini masih dalam tahap pematangan.

Implementasi Konsep oleh PSI

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah secara terbuka menyatakan akan mengadopsi konsep partai super terbuka dalam kongres yang akan diselenggarakan pada bulan Mei. Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menjelaskan bahwa konsep ini menekankan kepemilikan partai oleh seluruh anggotanya, bukan hanya oleh elite partai. Sistem pemilihan ketua umum yang demokratis, dengan prinsip 'one man, one vote', menjadi poin penting dalam implementasi konsep ini. PSI juga berencana menerapkan sistem serupa untuk pengambilan keputusan lainnya dalam partai.

Budiman mencontohkan beberapa partai politik di luar negeri yang telah menerapkan konsep serupa, menunjukkan bahwa gagasan ini bukanlah hal yang sepenuhnya baru di kancah politik internasional. Namun, penerapannya di Indonesia tentu memerlukan penyesuaian dengan kondisi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. PSI optimistis bahwa konsep ini tidak akan menyalahi hukum dan akan resmi disahkan dalam kongres mendatang. Terkait kemungkinan Jokowi bergabung dengan PSI, Budiman hanya memberikan jawaban diplomatis berupa ajakan untuk mendoakan.

Kesimpulannya, gagasan 'Partai Super Tbk' telah memicu diskusi dan debat yang menarik di kalangan partai politik dan relawan pendukung Jokowi. Meskipun responsnya beragam, gagasan ini telah membuka ruang untuk membahas reformasi internal partai politik di Indonesia dan mendorong upaya untuk menciptakan partai yang lebih demokratis dan akuntabel.