China Pertimbangkan Penghapusan Tarif untuk Produk Tertentu AS di Tengah Ketegangan Perdagangan

China Pertimbangkan Penghapusan Tarif untuk Produk Tertentu AS di Tengah Ketegangan Perdagangan

Hubungan ekonomi antara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Amerika Serikat (AS) menunjukkan potensi perubahan signifikan. Di tengah dinamika perang dagang yang terus berlangsung, terdapat indikasi bahwa pemerintah Tiongkok sedang mempertimbangkan penghapusan tarif untuk sejumlah produk yang berasal dari AS. Langkah ini diyakini sebagai upaya strategis untuk mengurangi dampak negatif dari ketegangan perdagangan yang berkepanjangan antara kedua negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Sumber-sumber terpercaya mengungkapkan bahwa Beijing telah menyusun daftar produk yang berpotensi mendapatkan pengecualian dari tarif impor yang sebelumnya diberlakukan. Daftar ini mencakup berbagai macam barang, mulai dari sektor farmasi hingga teknologi. Secara khusus, obat-obatan tertentu, microchip, dan komponen mesin pesawat terbang merupakan beberapa item yang dipertimbangkan untuk dibebaskan dari beban tarif.

Inisiatif ini muncul setelah adanya permintaan dari otoritas Tiongkok kepada perusahaan-perusahaan domestik untuk mengidentifikasi barang-barang krusial yang memerlukan pembebasan tarif. Tujuan dari langkah ini adalah untuk memastikan ketersediaan barang-barang penting dan meminimalkan gangguan terhadap rantai pasokan domestik.

Salah satu contohnya adalah perusahaan farmasi yang beroperasi di Tiongkok dan mengimpor obat-obatan dari AS. Perusahaan tersebut dilaporkan telah didekati oleh pemerintah kota Shanghai Pudong terkait potensi pembebasan tarif. Perusahaan ini sebelumnya telah aktif melobi untuk mendapatkan pengecualian tarif, mengingat ketergantungannya pada teknologi AS dalam produksi beberapa produknya.

Selain itu, terdapat indikasi bahwa etana dari AS juga termasuk dalam daftar produk yang berpotensi dibebaskan dari tarif impor. Perusahaan-perusahaan pengolahan etana utama di Tiongkok telah meminta pemerintah pusat untuk mempertimbangkan pembebasan tarif, mengingat AS merupakan pemasok utama etana bagi negara tersebut.

Walaupun belum ada pengumuman resmi mengenai daftar lengkap produk yang akan dibebaskan dari tarif impor, langkah ini mengisyaratkan adanya potensi perubahan dalam pendekatan Tiongkok terhadap perang dagang dengan AS. Sebelumnya, Tiongkok telah berulang kali menyatakan kesiapannya untuk mempertahankan posisinya dalam menghadapi tekanan perdagangan dari AS.

Di sisi lain, pemerintah AS juga telah mengambil langkah-langkah untuk meringankan beban tarif bagi beberapa produk elektronik yang berasal dari Tiongkok. Pada pertengahan April, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS menerbitkan daftar kode tarif yang dikecualikan dari pajak impor, berlaku surut sejak 5 April. Daftar tersebut mencakup berbagai kategori produk, termasuk komputer, laptop, drive disk, peralatan pengolahan data otomatis, perangkat semikonduktor, chip memori, dan layar panel datar.

Tindakan ini juga mengecualikan barang elektronik tertentu dari tarif dasar 10% yang diterapkan oleh AS untuk barang-barang dari sebagian besar negara, termasuk Tiongkok. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi biaya impor untuk semikonduktor dari Taiwan dan iPhone Apple yang diproduksi di India.

Langkah-langkah ini menunjukkan adanya upaya dari kedua belah pihak untuk mencari solusi yang dapat mengurangi dampak negatif dari perang dagang yang sedang berlangsung. Meskipun masih ada ketidakpastian mengenai arah masa depan hubungan perdagangan antara Tiongkok dan AS, inisiatif ini memberikan harapan bahwa kedua negara dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.