Jawa Tengah Optimistis Raih Devisa Wisata dengan Status Internasional Bandara Ahmad Yani

Kabar baik menghampiri sektor pariwisata Jawa Tengah. Bandara Internasional Ahmad Yani kembali menyandang status internasional, membawa harapan baru bagi peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyatakan keyakinannya bahwa langkah ini akan berdampak positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

"Kita harus memanfaatkan momentum ini untuk membawa pariwisata Jawa Tengah ke level yang lebih tinggi, 'go international'," tegas Luthfi, menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak terkait, termasuk Angkasa Pura, AirNav, Bea Cukai, karantina, dan imigrasi, guna memastikan kesiapan operasional penerbangan internasional.

Lebih lanjut, Luthfi mendorong para pelaku industri pariwisata di Jawa Tengah untuk mempersiapkan diri secara komprehensif dalam menyambut potensi peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara. Hal ini meliputi:

  • Pengembangan Paket Wisata Menarik: Pelaku usaha pariwisata diharapkan dapat menyusun paket-paket perjalanan wisata yang kreatif dan menarik, menggabungkan potensi wisata alam, budaya, kuliner, dan olahraga yang beragam di Jawa Tengah.
  • Promosi Event Internasional: Jawa Tengah memiliki sejumlah agenda pariwisata berkelas internasional yang dapat menarik minat wisatawan mancanegara, seperti Borobudur Marathon, Dieng Culture Festival, dan Karimunjawa International Skydiving and Adventure (KISA).
  • Penguatan Aglomerasi Wisata: Pembentukan wilayah aglomerasi wisata, seperti yang berpusat di Borobudur dan meliputi daerah-daerah sekitarnya, akan menjadi fokus pengembangan untuk memaksimalkan potensi wisata di masing-masing wilayah.

Kukrit Suryo Wicaksono, Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Tengah, menegaskan dukungan penuh dari asosiasi terhadap program pemerintah provinsi dalam meningkatkan kunjungan wisatawan. GIPI berkomitmen untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam menyusun agenda kegiatan berskala internasional, mulai dari sport tourism, ekspo kuliner, investasi, hingga kegiatan budaya. Targetnya adalah menggelar setidaknya 10 event internasional setiap tahun dari berbagai sektor.

"Industri pariwisata adalah mesin pendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Dengan dukungan penuh dari semua pihak, kami yakin dapat mencapai target peningkatan kunjungan wisatawan dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah," pungkas Kukrit.