Ratusan Siswa SMP di Bandung Alami Gejala Keracunan Massal Usai Program Makan Bergizi Gratis
Ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 35 Kota Bandung dilaporkan mengalami gejala keracunan massal setelah mengonsumsi hidangan yang disediakan melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada hari Selasa, 29 April 2025. Insiden ini memicu respons cepat dari berbagai pihak, termasuk pemerintah kecamatan, dinas kesehatan, dan aparat keamanan setempat.
Kejadian bermula ketika ratusan siswa dan dua orang guru di sekolah yang terletak di Jalan Dago Pojok, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, mengeluhkan serangkaian gejala tidak mengenakan. Keluhan utama meliputi mual, sakit perut, dan muntah-muntah. Gejala-gejala ini muncul tak lama setelah para siswa menyantap makanan yang disajikan dalam program MBG, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak-anak sekolah.
Camat Coblong, Krinda, mengonfirmasi kejadian ini dan menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menangani situasi tersebut. Ia memastikan bahwa kondisi para siswa terus dipantau secara ketat dan mereka telah menerima penanganan medis yang diperlukan dari puskesmas setempat. Krinda menambahkan bahwa tidak ada siswa yang memerlukan rawat inap di rumah sakit. Sebagian besar siswa diberikan obat-obatan untuk mengatasi diare dan kini dilaporkan dalam kondisi yang membaik.
Investigasi awal mengindikasikan bahwa penyebab keracunan massal ini kemungkinan besar berasal dari makanan yang telah terkontaminasi atau tidak memenuhi standar kelayakan konsumsi. Camat Krinda menekankan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap proses persiapan dan penyajian makanan dalam program MBG. Ia meminta Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SSPG) untuk meningkatkan ketelitian dalam memeriksa kualitas dan kelayakan makanan sebelum didistribusikan kepada siswa. Krinda juga menyoroti pentingnya memperhatikan masa simpan makanan, dengan menyatakan bahwa makanan sebaiknya dikonsumsi dalam waktu maksimal 4 jam setelah dimasak.
Guna mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang, pihak Kecamatan Coblong telah menjalin koordinasi yang erat dengan Koramil, Polsek, dan Dinas Kesehatan Kota Bandung. Langkah ini bertujuan untuk memastikan respons yang cepat dan efektif dalam menangani potensi masalah kesehatan di lingkungan sekolah. Danramil dan Kapolsek setempat juga telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi kejadian untuk memantau kondisi siswa dan berkoordinasi dengan pihak sekolah.
Berikut adalah poin-poin penting terkait insiden keracunan massal di SMPN 35 Kota Bandung:
- Jumlah Korban: 342 siswa dan 2 guru mengalami gejala keracunan.
- Gejala: Mual, sakit perut, dan muntah-muntah.
- Penyebab Diduga: Makanan yang terkontaminasi atau tidak layak konsumsi dari program MBG.
- Tindakan: Pemantauan kondisi siswa, pemberian obat-obatan, koordinasi dengan berbagai pihak terkait.
- Imbauan: Peningkatan pengawasan terhadap kualitas dan kelayakan makanan dalam program MBG.