Presiden Prabowo Tampung Aspirasi Serikat Pekerja di Hari Buruh

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menunjukkan keseriusannya dalam menanggapi aspirasi para pekerja dengan menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional 2025 di Monas, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, beliau menerima langsung laporan dan tuntutan dari sejumlah pimpinan konfederasi serikat buruh dan pekerja.

Kehadiran Prabowo menjadi momen penting bagi para pekerja untuk menyampaikan langsung harapan mereka kepada pemimpin negara. Empat tokoh kunci dari berbagai konfederasi serikat buruh mendapatkan kesempatan untuk berbicara langsung kepada Presiden. Mereka adalah:

  • Elita Rosita Silaban (Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia/KSBSI)
  • Jumhur Hidayat (Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia/KSPSI)
  • Andi Gani Nena Wea (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia/KSPSI)
  • Said Iqbal (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia/KSPI)

Selama penyampaian aspirasi, Prabowo terlihat seksama mencatat poin-poin penting yang disampaikan oleh para pimpinan serikat buruh. Tindakan ini menunjukkan komitmennya untuk memahami secara detail isu-isu yang dihadapi oleh para pekerja di Indonesia.

Elita Rosita Silaban menyoroti pentingnya tindak lanjut terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait ketenagakerjaan. Ia juga berharap dukungan dari semua pihak terkait untuk merevisi jaminan sosial bagi pekerja informal agar mereka mendapatkan perlindungan yang memadai.

Jumhur Hidayat menyampaikan keprihatinannya terhadap nasib para buruh yang bekerja di kapal ikan. Ia meminta agar pemerintah segera meratifikasi Konvensi ILO 188 untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para pekerja di sektor perikanan.

Andi Gani menyatakan dukungan penuh dari kalangan buruh terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menciptakan keadilan bagi para pekerja. Dukungan ini menjadi modal penting bagi pemerintah untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para pekerja.

Said Iqbal menyampaikan sejumlah tuntutan konkret, termasuk pengesahan Undang-Undang (UU) Ketenagakerjaan yang baru, penghapusan praktik outsourcing, pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), pengesahan UU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) yang telah lama tertunda, dan pemberantasan korupsi melalui pengesahan UU Perampasan Aset.

Acara peringatan Hari Buruh 2025 di Monas dihadiri oleh sekitar 200.000 orang dari DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Namun, perayaan serupa juga diadakan di 30 provinsi lainnya di seluruh Indonesia, dengan perkiraan jumlah peserta mencapai lebih dari 1,2 juta orang. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya isu-isu ketenagakerjaan bagi masyarakat Indonesia.

"Jumlah buruh yang terlibat di seluruh Indonesia melebihi angka 1,2 juta orang, berdasarkan laporan dari daerah-daerah," ujar Said Iqbal.

Kehadiran Presiden Prabowo dalam peringatan Hari Buruh dan kesediaannya untuk mendengarkan langsung aspirasi para pekerja menjadi angin segar bagi dunia ketenagakerjaan di Indonesia. Diharapkan, momen ini dapat menjadi titik awal untuk perbaikan dan peningkatan kesejahteraan para pekerja di masa depan.