Prabowo Subianto Ungkap Alasan Munculnya Penolakan Terhadap Dirinya Sebagai Presiden

Jakarta - Prabowo Subianto, dalam pidatonya pada peringatan Hari Buruh Internasional di Monas, Jakarta Pusat, menyampaikan pandangannya mengenai pihak-pihak yang merasa khawatir jika dirinya terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia. Menurutnya, kekhawatiran tersebut muncul karena ia mengetahui berbagai praktik kurang terpuji yang selama ini dilakukan oleh kelompok tertentu.

"Kenapa mereka takut saya jadi presiden? Karena saya tahu apa yang mereka lakukan," tegas Prabowo di hadapan ribuan buruh yang hadir. Ia juga menyinggung mengenai aset-aset yang seharusnya menjadi milik rakyat, namun dikuasai oleh segelintir orang. Prabowo, yang mengaku lahir dan besar di Jakarta, berjanji akan mengembalikan aset-aset tersebut kepada negara untuk kemudian dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat.

Prabowo menambahkan bahwa dirinya telah berkonsultasi dengan para hakim agung mengenai dasar hukum pemanfaatan sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat. Ia menegaskan bahwa Undang-Undang Dasar mengamanatkan hal tersebut. "Sumber daya alam dan segala sesuatu yang menyangkut hajat hidup orang banyak harus digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Itu perintah konstitusi," ujarnya.

Peringatan Hari Buruh Internasional di Monas dihadiri oleh sekitar 200.000 buruh yang datang dari berbagai wilayah, termasuk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan daerah lain di Indonesia. Kehadiran Prabowo dalam acara tersebut mencatatkan sejarah baru, dimana dirinya menjadi presiden kedua yang menghadiri peringatan Hari Buruh setelah Presiden Soekarno.