Prabowo Subianto: Presiden Para Pekerja dan Pengentasan Kemiskinan

Dalam perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 yang berlangsung di Monas, Jakarta Pusat, Presiden Prabowo Subianto mencairkan suasana dengan candaan mengenai perjalanan politiknya yang penuh liku. Di hadapan ribuan buruh yang hadir, Prabowo dengan santai menyinggung kegagalannya dalam empat pemilihan presiden sebelumnya, sebelum akhirnya berhasil menduduki kursi RI 1 pada kesempatan kelima.

"Saudara-saudara sekalian, sekali lagi saya berterima kasih atas undangan ini. Terutama saya mau ucapkan terima kasih atas dukungan yang tak pernah pudar. Lima kali saya maju, empat kali saya kalah," ujar Prabowo, disambut gelak tawa dari para buruh. Ia pun merespons dengan candaan, "Gue kalah, lu ketawa lagi." Momen ini menunjukkan kedekatan dan keakraban antara presiden dan para pekerja.

Prabowo menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya para buruh, yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepadanya. Ia menyadari bahwa dukungan dari akar rumput, termasuk para buruh, petani, dan nelayan, menjadi faktor penentu kemenangannya. "Karena itu saudara tidak pernah tinggalkan saya, 4 kali saya kalah. Yang kelima kita menang saudara-saudara," ungkapnya.

Lebih lanjut, Prabowo menegaskan komitmennya untuk menjadi presiden bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Ia mendeklarasikan dirinya sebagai "presiden buruh, presidennya petani, presidennya nelayan, dan presidennya orang susah." Pemerintahannya berjanji untuk bekerja keras dalam upaya pemberantasan kemiskinan di seluruh pelosok negeri. Prabowo meyakini bahwa dengan kerja keras dan gotong royong, Indonesia dapat mencapai kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh warganya.

Prabowo berjanji bahwa pemerintahan yang ia pimpin akan bekerja sekeras-kerasnya untuk menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia. Ia juga berjanji akan selalu memperjuangkan hak-hak buruh dan meningkatkan kesejahteraan mereka.