Perayaan May Day 2025: Presiden Prabowo Hadir, KSPSI Soroti Komitmen Pemerintah terhadap Kesejahteraan Pekerja

markdown Perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 di Monumen Nasional (Monas) menjadi momentum penting dengan kehadiran Presiden Prabowo Subianto. Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Jumhur Hidayat, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah yang dinilai sebagai simbol harapan bagi perbaikan nasib pekerja di Indonesia.

Dalam orasinya di hadapan ratusan ribu buruh, Jumhur menyoroti bahwa kebersamaan antara buruh dan Presiden dalam satu acara besar mencerminkan komitmen bersama untuk meningkatkan kesejahteraan kaum pekerja. Ia menekankan bahwa KSPSI dapat bekerja sama dengan pemerintah karena pemerintah saat ini berpihak pada upaya pembebasan masyarakat dari kemiskinan dan keterpurukan, khususnya kaum buruh.

"Kita bisa bersama Istana, karena Istana yang sekarang adalah Istana yang membebaskan orang-orang miskin, yang akan membebaskan buruh dari keterpurukan,” ujar Jumhur dengan penuh semangat.

Lebih lanjut, Jumhur menjelaskan bahwa perhatian Presiden tidak terbatas pada isu-isu yang berkaitan dengan buruh dan pengusaha saja. Presiden juga disebut memiliki visi untuk memperkuat daya beli masyarakat secara luas, termasuk petani di daerah pedesaan. Peningkatan daya beli ini diharapkan dapat berdampak positif pada keberlangsungan sektor industri dalam negeri.

"Bapak Presiden ingin meningkatkan daya beli, memperkaya petani di desa-desa, yang ujung-ujungnya akan membeli produk-produk yang kita buat. Karena itu, sistem ekonomi industri kita semua akan hidup, dan insya Allah pertumbuhan ekonomi akan menjadi lebih baik,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, KSPSI juga menyampaikan aspirasi penting terkait perlindungan pekerja di sektor kelautan dan perikanan. Jumhur Hidayat meminta Presiden untuk segera meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Pekerja Perikanan menjadi undang-undang. Ratifikasi ini diharapkan dapat memberikan perlindungan hukum yang komprehensif bagi pekerja perikanan yang jumlahnya mencapai ratusan ribu orang.

"Bapak Presiden, ada satu titipan dari teman-teman kita yang bekerja di laut, di perikanan. Konvensi ILO 188 agar diratifikasi jadi undang-undang untuk melindungi buruh-buruh kita yang bekerja di kapal-kapal perikanan, yang jumlahnya ratusan ribu,” ungkap Jumhur.

Jumhur berharap aspirasi ini dapat menjadi agenda bersama antara pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, sehingga perlindungan menyeluruh bagi pekerja Indonesia dapat segera terwujud. Dengan demikian, masa depan buruh dan rakyat Indonesia secara keseluruhan diharapkan akan semakin cerah.

Secara keseluruhan, kehadiran Presiden Prabowo dalam perayaan May Day 2025 di Monas menjadi sinyal positif bagi hubungan antara pemerintah dan pekerja. KSPSI berharap momentum ini dapat dimanfaatkan untuk mempercepat reformasi kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan buruh dan kemajuan ekonomi Indonesia.