Presiden Prabowo Tekankan Pentingnya Daya Beli Masyarakat dalam Peringatan Hari Buruh

Presiden Prabowo Subianto menyoroti pentingnya menjaga dan meningkatkan daya beli masyarakat sebagai kunci pertumbuhan ekonomi nasional. Pernyataan ini disampaikan dalam orasinya di acara peringatan Hari Buruh Internasional yang berlangsung di Monas, Jakarta.

Prabowo menjelaskan bahwa ketika masyarakat memiliki penghasilan yang memadai, secara otomatis akan mendorong konsumsi. Hal ini akan memicu permintaan terhadap berbagai barang dan jasa, yang pada gilirannya akan menghidupkan sektor industri dan manufaktur. "Kalau rakyat punya uang cukup, mereka pasti ingin membeli kebutuhan sehari-hari, membeli pakaian untuk keluarga, atau bahkan kendaraan untuk mobilitas," ujarnya di hadapan ribuan buruh yang hadir.

Lebih lanjut, Prabowo menekankan efek domino positif dari peningkatan daya beli. Dengan meningkatnya permintaan, pabrik-pabrik akan terus berproduksi, pengusaha akan mendapatkan keuntungan, dan lapangan kerja akan tercipta. Hal ini akan menciptakan siklus ekonomi yang berkelanjutan dan menyejahterakan seluruh lapisan masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menyampaikan komitmennya untuk meninjau ulang kebijakan perpajakan yang berlaku. Ia berpendapat bahwa sistem pajak yang ideal adalah yang proporsional, di mana beban pajak yang lebih besar ditanggung oleh mereka yang berpenghasilan tinggi, sementara kelompok pekerja dengan penghasilan rendah dikenakan pajak yang lebih ringan. "Pajak harus adil dan tidak memberatkan. Kalau bisa sedikit-sedikit saja, ya?" kata Prabowo.

Acara peringatan Hari Buruh di Monas dihadiri oleh sekitar 200.000 buruh yang datang dari berbagai wilayah, termasuk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), dan daerah-daerah lain di Indonesia. Kehadiran Prabowo dalam acara ini menjadi momen bersejarah, menjadikannya presiden kedua yang secara langsung berpartisipasi dalam peringatan Hari Buruh setelah Presiden Soekarno.