Sumatera Selatan Bersiap Hadapi Cuaca Ekstrem di Masa Transisi Iklim

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang akan melanda wilayah Sumatera Selatan seiring dengan datangnya masa pancaroba. Periode transisi dari musim hujan menuju musim kemarau ini diperkirakan akan membawa serangkaian fenomena cuaca yang patut diwaspadai.

Memasuki bulan Mei, Sumatera Selatan berada dalam fase peralihan yang ditandai dengan perubahan pola curah hujan dan suhu udara. Koordinator BMKG Sumatera Selatan, Wandayantolis, menjelaskan bahwa kondisi ini berpotensi memicu terjadinya hujan deras disertai angin kencang, puting beliung, bahkan hujan es. Perbedaan curah hujan yang signifikan antar wilayah juga menjadi perhatian. Beberapa daerah mengalami curah hujan menengah, sementara wilayah lain mencatat curah hujan tinggi. Sebaliknya, ada pula daerah yang mengalami curah hujan rendah.

Potensi Peningkatan Suhu dan Dampaknya

Salah satu ciri khas masa pancaroba adalah peningkatan suhu udara harian. Menurut BMKG, kondisi ini merupakan puncak suhu maksimum pertama dalam setahun, yang akan diikuti puncak kedua pada akhir September hingga Oktober. Peningkatan suhu ini dipicu oleh pelepasan panas dari daratan dan lautan setelah pergerakan semu matahari melintasi Sumatera Selatan. Jeda hari tanpa hujan (HTH) selama tiga hingga enam hari dapat memperparah kondisi ini, menyebabkan suhu udara terasa lebih panas akibat akumulasi pelepasan panas dan minimnya pembentukan awan.

Kewaspadaan Terhadap Cuaca Ekstrem

Wandayantolis menekankan bahwa pola cuaca pada masa pancaroba cenderung berubah dengan cepat. Pemanasan intensif pada pagi hari dapat memicu pembentukan sistem konvektif kuat di siang hingga sore hari, yang berpotensi menyebabkan hujan deras berdurasi singkat, angin kencang, puting beliung, dan bahkan hujan es.

Imbauan untuk Masyarakat

Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat Sumatera Selatan untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi aktivitas di luar ruangan pada siang hari. Beberapa langkah antisipasi yang disarankan antara lain:

  • Waspada terhadap potensi hujan lebat mendadak dan angin kencang, terutama pada siang hingga sore hari.
  • Melindungi barang dan bangunan ringan dari potensi kerusakan akibat angin kencang.
  • Menghindari berlindung di bawah pohon saat terjadi angin kencang atau badai.

Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan masyarakat Sumatera Selatan dapat meminimalkan dampak negatif dari cuaca ekstrem yang mungkin terjadi selama masa pancaroba ini.