Polres Banyuasin Telusuri Video Viral Perkelahian Pelajar, Sejumlah SMP di Kenten Diperiksa

Aparat kepolisian dari Polres Banyuasin tengah melakukan investigasi mendalam terkait video viral yang menampilkan aksi perkelahian antar pelajar. Menindaklanjuti video yang beredar luas di media sosial, polisi telah mendatangi dan memeriksa sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah Kenten, Banyuasin, Sumatera Selatan.

Kasat Reskrim Polres Banyuasin, AKP Teguh Prasetyo, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyambangi tiga sekolah di kawasan Kenten untuk mengumpulkan informasi. Langkah ini diambil setelah video perkelahian dua siswi, yang awalnya dikaitkan dengan SMP Negeri 41 Palembang, menjadi viral. Lokasi kejadian perkelahian tersebut diduga berada di sekitar Jalan Mujidul, Kenten Laut, terjadi setelah jam pulang sekolah.

"Kami masih terus melakukan pendalaman untuk memastikan lokasi pasti kejadian dan asal sekolah para pelajar yang terlibat," ujar AKP Teguh. "Informasi awal mengarah ke wilayah Kenten Laut, dan kami telah melakukan pengecekan di beberapa sekolah di sana, termasuk SMP 3, SMP 5, dan SMP 41. Namun, pihak sekolah menyatakan bahwa siswi yang ada dalam video tersebut bukan merupakan siswi mereka."

Meski demikian, pihak kepolisian tidak berhenti sampai di situ. AKP Teguh menegaskan bahwa anggotanya terus berupaya mencari informasi lebih lanjut untuk mengungkap identitas para pelajar yang terlibat dalam perkelahian tersebut. "Kami akan terus mencari informasi. Jika ada perkembangan lebih lanjut, akan segera kami sampaikan," tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Adrius Amri, juga telah memberikan keterangan terkait video viral ini. Setelah melakukan konfirmasi langsung dengan Kepala SMP Negeri 41 Palembang, Adrius memastikan bahwa siswi yang terlibat dalam video tersebut bukan merupakan siswi dari sekolah tersebut. Dinas Pendidikan juga telah meminta Kabid SMP untuk melakukan pengecekan lebih lanjut guna memastikan apakah siswi tersebut berasal dari SMP lain di wilayah Palembang.

Terlepas dari asal sekolah siswi yang terlibat, Dinas Pendidikan Kota Palembang mengecam keras aksi kekerasan yang terjadi. Mereka menyayangkan tindakan tersebut, terutama karena dilakukan di ruang publik dan disaksikan oleh banyak siswa lainnya.

"Kami sangat prihatin dengan kejadian ini," kata Adrius. "Tindakan kekerasan semacam ini tidak seharusnya terjadi di kalangan pelajar. Siswa seharusnya mengedepankan intelektualitas, kreativitas, dan prestasi dalam membangun masa depan, bukan malah terlibat dalam tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain."