Oknum Mengaku Guru Gasak Perhiasan Siswi SD di Cirebon

Penyamaran Berujung Petaka: Siswi SD di Cirebon Jadi Korban Pencurian

Kasus pencurian dengan modus operandi unik terjadi di sebuah Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) di Desa Pelayangan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon. Seorang pria tak dikenal berhasil mengelabui para siswi dengan berpura-pura menjadi guru baru, sebelum akhirnya menggondol perhiasan emas milik mereka.

Insiden yang meresahkan ini terjadi pada Rabu pagi (23/4/2025). Menurut keterangan Daroji, seorang petugas keamanan desa, laporan mengenai kejadian ini diterima setelah para korban pulang sekolah dan menceritakan pengalaman mereka kepada orang tua masing-masing. Pihak sekolah MINU pun segera berkoordinasi dengan perangkat desa untuk menindaklanjuti kasus ini.

"Kami menerima laporan dari orang tua korban dan pihak sekolah. Setelah itu, kami menangani korban dan membuat laporan ke Polsek Gebang," ujar Daroji.

Modus pelaku terbilang cukup rapi. Ia memasuki lingkungan sekolah saat jam istirahat, memanfaatkan kelengahan para guru yang sedang berkumpul di ruang guru. Dengan mengenakan jaket hijau, pelaku menyusup ke dalam kelas dan memperkenalkan diri sebagai guru baru yang ditugaskan kepala sekolah untuk melarang penggunaan perhiasan oleh siswi. Ia kemudian meminta para siswi untuk melepaskan perhiasan yang mereka kenakan dengan dalih mengikuti instruksi kepala sekolah.

"Dia pura-pura jadi guru baru yang diminta kepala sekolah untuk melarang siswi yang pakai emas. Dia minta yang pakai emas dilepas dulu," terang Daroji. Para siswi yang polos pun menuruti permintaan tersebut, menyerahkan perhiasan emas mereka kepada pelaku. Setelah berhasil mengumpulkan perhiasan curiannya, pelaku langsung melarikan diri.

Upaya penelusuran melalui rekaman kamera pengawas desa sayangnya tidak membuahkan hasil. Gerak-gerik pelaku tidak terekam oleh CCTV yang ada.

Kapolsek Gebang, AKP Wawan Hermawan, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait kasus pencurian ini. Penyelidikan sedang berlangsung dengan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi di sekitar lokasi kejadian. Pihak kepolisian saat ini tengah berupaya untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku.

"Sudah kami terima laporannya, dan sedang kami tindaklanjuti," kata Wawan.

Kasus ini menjadi pengingat bagi pihak sekolah dan orang tua untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi tindak kriminalitas yang menyasar anak-anak. Koordinasi antara pihak sekolah, orang tua, dan aparat kepolisian diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang.