Program Pendidikan Militer Siswa di Jawa Barat Tuai Sorotan DPRD: Dasar Hukum Belum Jelas

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat menyoroti program pendidikan militer yang diinisiasi oleh mantan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Program yang bertujuan membina siswa yang terlibat dalam kenakalan remaja ini, dinilai belum memiliki landasan regulasi yang kuat.

Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono, mengungkapkan kekhawatirannya terkait dasar hukum yang belum jelas untuk program yang telah berjalan. Menurutnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Deden, juga belum dapat memberikan kepastian mengenai payung hukum yang menaungi program tersebut. Ono menyampaikan hal ini saat ditemui di Kantor DPRD Jabar.

"Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, yang masih dijabat oleh Plt Bapak Deden, menyatakan bahwa regulasi untuk program ini masih dalam tahap persiapan," ujar Ono.

Persoalan regulasi ini semakin kompleks dengan adanya ketidakjelasan terkait sumber pendanaan program. Ono menjelaskan bahwa Plt Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat belum memberikan informasi yang detail mengenai alokasi anggaran untuk kegiatan ini.

"Tentu saja, kita perlu memeriksa secara seksama regulasi yang ada, aturan pelaksanaannya, kriteria peserta, persyaratan izin dari orang tua, dan kesesuaiannya dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pendidikan," tegas Ono.

Ono, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, mengaku belum menerima informasi lengkap mengenai konsep dan teknis pelaksanaan program pendidikan militer ini.

"Tidak ada pembahasan sama sekali dengan DPRD. Saat saya bertanya kepada Kepala Dinas Pendidikan, beliau menyatakan bahwa instrumen aturan masih dalam tahap penyusunan, namun program ini sudah berjalan di Purwakarta," ungkapnya.

Ono juga berencana untuk berkoordinasi dengan DPRD tingkat kabupaten/kota, mengingat informasi yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa pembiayaan program ini akan dibebankan kepada pemerintah daerah.

Seperti yang diketahui, program pendidikan militer ini telah dimulai dengan melibatkan 40 siswa di Purwakarta. Pelatihan ini dilaksanakan di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, yang terletak di Jalan Raya Sadang–Subang, Desa Ciwangi, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta.