Ratusan Siswa SMP di Bandung Diduga Keracunan Massal Usai Santap Program Makan Bergizi

Ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 35 Kota Bandung dilaporkan mengalami gejala keracunan massal setelah mengonsumsi hidangan yang disediakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Insiden ini terjadi pada hari Selasa, 29 April 2025, dan memicu kekhawatiran di kalangan siswa, orang tua, dan pihak sekolah.

Menurut laporan, mayoritas siswa mulai merasakan gejala seperti mual, muntah, dan diare dalam kurun waktu delapan jam setelah menyantap makanan yang disediakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Coblong. Salah seorang siswa kelas 8, Marsya Adeli Putri, mengungkapkan bahwa makanan tersebut disajikan sekitar pukul 11.00 WIB. Menu MBG pada hari itu terdiri dari hidangan sayur, ikan kakap, tempe barbeque, makaroni, dan potongan buah melon.

Marsya menuturkan bahwa ia sempat merasa curiga dengan kondisi makanan yang disajikan. Ia memperhatikan bahwa wadah makanan terlihat kurang bersih dan terasa lengket. Selain itu, ia juga mencium bau tidak sedap dari sayuran dan makaroni yang disajikan. "Makan makaroninya cuma sedikit karena bau. Sayurnya juga bau asem," ujarnya saat ditemui di sekolah.

Setelah mengonsumsi makanan tersebut, Marsya mulai merasakan mual dan mengalami diare pada sore harinya. Gejala tersebut terus berlanjut hingga keesokan harinya saat ia berada di sekolah. "Sore berak enam kali di rumah, terus besoknya di sekolah berak tiga kali," ungkapnya. Ia baru mengetahui bahwa teman-temannya juga mengalami gejala serupa setelah berbagi cerita melalui aplikasi pesan singkat.

Siswa lainnya, Muhammad Ramadhan dari kelas 7, juga mengalami gejala serupa, yaitu mual dan diare setelah mengonsumsi menu MBG. Ia segera melaporkan kondisinya kepada pihak sekolah agar dapat segera ditindaklanjuti. "Malamnya mual, berak-berak," katanya.

Ramadhan berharap agar pihak penyedia menu MBG dapat lebih berhati-hati dalam memilih dan mengolah bahan makanan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Ia juga menambahkan bahwa kualitas menu MBG sebelumnya cukup baik.

Humas SMPN 35 Kota Bandung, Ganjar Sulandiana, mengumumkan bahwa program MBG di sekolahnya dihentikan sementara waktu. Keputusan ini diambil setelah ratusan siswa mengalami keracunan akibat menu makanan tersebut. Selain siswa, dua orang guru juga dilaporkan mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu yang sama. "Untuk sementara dihentikan dulu. Nggak tahu lamanya berapa hari," ujar Ganjar.

Pihak sekolah dan dinas kesehatan setempat tengah melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti keracunan massal ini. Sampel makanan telah diambil untuk diuji di laboratorium. Kejadian ini menjadi perhatian serius dan diharapkan dapat menjadi pelajaran berharga agar kualitas dan keamanan makanan yang disediakan dalam program MBG dapat lebih ditingkatkan di masa mendatang.

Berikut adalah poin-poin penting yang dapat diambil dari berita ini:

  • Ratusan siswa SMPN 35 Kota Bandung mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu MBG.
  • Gejala yang dialami antara lain mual, muntah, dan diare.
  • Siswa sempat curiga dengan kondisi makanan yang kurang bersih dan berbau tidak sedap.
  • Program MBG di SMPN 35 Kota Bandung dihentikan sementara.
  • Penyebab keracunan masih dalam penyelidikan.
  • Pihak sekolah dan dinas kesehatan setempat tengah melakukan investigasi.