Aksi Unjuk Rasa Buruh di Depan Gedung DPR Berujung Bentrokan

Gelombang unjuk rasa yang dilakukan oleh ribuan buruh di depan Gedung DPR RI, Jakarta, pada Kamis (1/5/2025) sore, berubah menjadi bentrokan antara demonstran dan aparat kepolisian. Aksi yang semula damai memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day itu, memanas setelah terjadi aksi saling dorong dan lempar antara massa aksi dan petugas keamanan.

Menurut pantauan di lokasi, ketegangan mulai meningkat sekitar pukul 16.00 WIB. Aparat kepolisian yang berjaga mulai melakukan upaya pembubaran massa dengan menggunakan water cannon dan gas air mata. Tindakan ini dilakukan setelah peringatan untuk membubarkan diri tidak diindahkan oleh para pengunjuk rasa. Massa buruh, yang datang dari berbagai elemen organisasi pekerja, membalas tindakan polisi dengan melemparkan batu dan benda-benda lainnya.

Situasi semakin tidak terkendali ketika Tim Reaksi Cepat (TRC) kepolisian diterjunkan untuk memukul mundur massa aksi. Polisi melakukan penyisiran dan menangkap sejumlah orang yang diduga sebagai provokator kericuhan. Penangkapan ini memicu perlawanan dari massa, sehingga bentrokan fisik pun tak terhindarkan.

Akibat bentrokan tersebut, arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto, terutama di sekitar Gedung DPR, mengalami kemacetan parah. Kendaraan-kendaraan yang melintas terpaksa berhenti karena massa aksi memenuhi jalan.

Sebelumnya, diperkirakan sekitar 200.000 buruh dari berbagai serikat pekerja akan turun ke jalan untuk memperingati May Day. Mereka menyuarakan sejumlah tuntutan, di antaranya adalah:

  • Penghapusan sistem outsourcing
  • Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) PHK
  • Kenaikan upah yang layak
  • Perlindungan pekerja yang lebih kuat
  • Revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
  • Pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT)
  • Pengesahan RUU Perampasan Aset

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, dalam orasinya menegaskan bahwa tuntutan-tuntutan tersebut merupakan aspirasi para buruh yang harus segera direalisasikan oleh pemerintah dan DPR. Ia juga mengecam tindakan represif aparat kepolisian terhadap para demonstran.

Hingga berita ini diturunkan, situasi di sekitar Gedung DPR masih belum kondusif. Aparat kepolisian masih terus berupaya membubarkan massa dan mengamankan lokasi kejadian.