Motor Guru Korban Pembegalan di Bangkalan Kembali, Momentum Kebahagiaan di Hari Pendidikan Nasional
Kabar gembira menghampiri dunia pendidikan di Kabupaten Bangkalan. Motor matik milik Maidatul Hasanah, seorang guru yang menjadi korban pembegalan beberapa waktu lalu, telah berhasil ditemukan dan dikembalikan. Penemuan ini menjadi hadiah istimewa menjelang peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, menjelaskan bahwa motor tersebut ditemukan saat petugas melakukan pengejaran terhadap seorang pelaku yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Pelaku berhasil melarikan diri, namun petugas berhasil menemukan motor korban di sebuah rumah di Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang.
"Saat kami melakukan pengejaran ke Ketapang, pelaku sudah kabur. Kami hanya menemukan motor korban di rumah tersebut," ungkap AKBP Hendro.
Motor berwarna putih itu kemudian diamankan di Mapolres Bangkalan untuk proses identifikasi. Setelah dipastikan sebagai milik Maidatul, pihak kepolisian segera menyerahkan kembali motor tersebut kepada yang bersangkutan.
Maidatul mengungkapkan rasa syukurnya atas penemuan kembali motornya. Ia menceritakan bahwa sebelum kejadian pembegalan, ia sempat merasa curiga dengan gerak-gerik tiga orang yang sedang duduk di sebuah saung saat ia hendak pulang. Namun, ia tetap melanjutkan perjalanan bersama anaknya yang masih balita.
"Ternyata mereka bertiga memepet dan merampas motor saya," ujarnya dengan nada prihatin. Meskipun masih merasakan trauma akibat kejadian tersebut, Maidatul merasa sangat bersyukur motornya bisa kembali. Ia berharap kejadian serupa tidak akan terulang lagi pada dirinya maupun rekan-rekan guru lainnya.
"Terima kasih Polres Bangkalan, motor saya bisa ketemu. Motor ini dikembalikan tanpa saya membayar alias gratis. Semoga dua pelaku segera tertangkap," tuturnya dengan penuh harap.
Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Muhammad Yakub, turut menyampaikan rasa syukurnya atas kembalinya motor Maidatul. Ia menilai bahwa momen ini menjadi kado terindah bagi dunia pendidikan di Bangkalan, khususnya menjelang peringatan Hardiknas.
"Alhamdulillah ini sekaligus menjadi kado terindah kami di Hardiknas. Semoga setelah ini para guru lebih meningkatkan kehati-hatiannya dalam melaksanakan tugas dan diberikan keselamatan," kata Yakub.
Seperti yang diketahui, Maidatul Hasanah, seorang guru kelas 5 SDN Lerpak 2, Kecamatan Geger, menjadi korban pembegalan saat pulang mengajar pada tanggal 21 April 2025. Kejadian tersebut tidak hanya meninggalkan trauma bagi Maidatul, tetapi juga bagi anaknya yang masih balita dan ikut bersamanya saat kejadian.