Aparat Kepolisian Amankan Belasan Diduga Penyusup Anarko dalam Aksi May Day di Gedung DPR
Aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day di depan Gedung DPR/MPR RI diwarnai kericuhan. Aparat kepolisian Polda Metro Jaya mengamankan 13 orang yang diduga sebagai penyusup dari kelompok anarko, Kamis (1/4/2025).
Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, mengungkapkan bahwa aksi unjuk rasa tersebut disusupi oleh kelompok yang melakukan tindakan anarkis. "Aksi unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR RI disusupi perusuh dari kelompok anarko," ujarnya.
Kejadian bermula ketika aksi massa mulai memanas sekitar pukul 16.22 WIB. Massa yang berada di sekitar Restoran Pulau Dua terpantau melakukan pelemparan terhadap kendaraan yang melintas di jalan tol, tindakan ini dinilai membahayakan keselamatan para pengguna jalan.
Petugas kepolisian berhasil mengamankan 13 orang di sekitar flyover Senayan pada pukul 17.30 WIB. Mereka kedapatan membawa petasan yang diduga akan digunakan untuk memprovokasi kericuhan. Dari 13 orang yang diamankan, 12 di antaranya adalah laki-laki dan 1 orang perempuan. Mereka diduga kuat merupakan bagian dari kelompok anarko yang kerap melakukan tindakan anarkis.
"Tigabelas orang terduga anarko (12 laki-laku dan 1 perempuan) diamankan karena terlibat dalam tindakan anarkis, melawan perintah petugas, serta melempari pengguna jalan tol dengan batu," jelas Kombes Ade Ary.
Polda Metro Jaya menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir segala bentuk aksi anarkisme yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Saat ini, para terduga penyusup tersebut sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Metro Jaya.
"Semua penyusup anarkis yang diamankan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolda Metro Jaya," imbuhnya.
Kombes Ade Ary menekankan bahwa aksi damai seharusnya menjadi wadah untuk menyampaikan aspirasi secara konstruktif, bukan untuk mengganggu ketertiban umum atau bahkan melukai orang lain. Pihak kepolisian akan menindak tegas siapa pun yang mencoba membuat kerusuhan dan mengganggu jalannya aksi unjuk rasa.
"Kami mengingatkan agar semangat kebersamaan dan kedewasaan dalam berdemokrasi tetap terjaga untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan kondusif," kata Kombes Ade Ary.
Kombes Ade Ary juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak khawatir, serta memastikan bahwa aparat kepolisian akan selalu hadir 24 jam di lapangan untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Masyarakat juga dapat menghubungi nomor darurat 110 jika membutuhkan bantuan atau memiliki informasi terkait potensi gangguan keamanan.