Antusiasme Tinggi Masyarakat Banyuwangi Selatan Dorong Perpanjangan Pendaftaran Sekolah Rakyat

Perpanjangan masa pendaftaran Sekolah Rakyat (SR) hingga 4 Mei 2025 menjadi angin segar bagi calon peserta didik di seluruh Indonesia, khususnya di Banyuwangi Selatan. Keputusan ini diambil oleh Kementerian Sosial (Kemensos) setelah melihat tingginya minat masyarakat dan belum meratanya pendaftar di berbagai daerah.

Khoirul Hidayat, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, menjelaskan bahwa Banyuwangi menjadi salah satu daerah dengan jumlah pendaftar yang signifikan, bahkan melebihi kuota yang tersedia. Data hingga Kamis pagi menunjukkan 163 pendaftar telah mendaftarkan diri, sementara kuota yang tersedia hanya 100 siswa. Antusiasme ini didominasi oleh calon siswa dari jenjang SMP, dengan tingkat keterisian SMA yang masih relatif rendah.

Mayoritas pendaftar berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi kurang mampu, atau yang tergolong dalam desil 1 (miskin ekstrem). Wilayah Banyuwangi Selatan, terutama Kecamatan Singojuruh, Gambiran, dan Muncar, mencatat jumlah pendaftar tertinggi. Hal ini menunjukkan bahwa Sekolah Rakyat menjadi solusi alternatif bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan biaya untuk melanjutkan pendidikan.

Menanggapi tingginya minat masyarakat, Khoirul Hidayat menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya. Ia juga memohon maaf atas kuota yang terbatas dan berharap agar pembangunan gedung Sekolah Rakyat permanen di Banyuwangi Selatan dapat segera terwujud. Saat ini, operasional Sekolah Rakyat akan dilakukan sementara di Balai Diklat Licin, sambil menunggu pembangunan fasilitas permanen yang direncanakan oleh Kemensos RI, yang meliputi jenjang SD, SMP, dan SMA.

Mengingat kuota yang terbatas, kemungkinan seleksi akan diberlakukan untuk calon siswa yang melebihi kuota. Kendati demikian, format seleksi secara rinci masih menunggu arahan dari Kemensos. Konsep awal yang diusung adalah tes potensi akademik yang meliputi kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Hasil tes ini akan digunakan sebagai dasar penempatan jenjang pendidikan yang sesuai bagi setiap siswa.

Bagi calon siswa yang belum berkesempatan bergabung dengan Sekolah Rakyat tahun ini, Khoirul Hidayat menyarankan untuk tetap mengikuti Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di sekolah reguler. Hal ini memberikan alternatif bagi mereka untuk tetap mendapatkan akses pendidikan yang layak.