Perjuangan Mbok Yem: Penjaga Warung Puncak Gunung Lawu Dirawat di Rumah Sakit
Perjuangan Mbok Yem: Penjaga Warung Puncak Gunung Lawu Dirawat di Rumah Sakit
Wakiyem, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mbok Yem, seorang perempuan berusia 82 tahun yang dikenal sebagai pemilik warung tunggal di kawasan puncak Gunung Lawu, terpaksa meninggalkan posnya dan menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aisyiyah Ponorogo. Kondisi kesehatannya yang memburuk memaksanya untuk turun gunung lebih cepat dari biasanya. Mbok Yem, yang biasanya hanya turun gunung dua kali setahun, menjelang bulan Ramadan dan Lebaran, kali ini harus dievakuasi pada Selasa, 4 Maret 2025, karena menderita pneumonia dan pembengkakan. Proses evakuasi ini membutuhkan enam orang relawan yang secara bergantian menandu beliau dari ketinggian Gunung Lawu menuju basecamp Cemorosewu.
Perjalanan turun gunung memakan waktu sekitar tiga jam, dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 11.00 WIB. Esa Adi Prasetya, salah satu relawan yang ikut dalam proses evakuasi, menjelaskan bahwa Mbok Yem sudah merasakan kelemahan fisik sejak awal Februari. Meskipun sempat menolak untuk turun gunung, kondisi kesehatannya yang terus memburuk, termasuk pembengkakan kaki yang diduga akibat asam urat, akhirnya meyakinkan beliau untuk menerima pertolongan. Proses evakuasi tersebut juga dibantu oleh dua relawan dari komunitas pencinta Gunung Lawu (PGL).
Di RSUD Aisyiyah Ponorogo, Mbok Yem didiagnosis menderita pneumonia. Muh. Arbain, humas rumah sakit, menyatakan bahwa kondisi Mbok Yem awalnya cukup lemah, bahkan enggan makan karena sesak napas. Namun, berkat perawatan intensif, kondisi kesehatannya kini mulai membaik. Beliau sudah mulai meningkatkan asupan makanannya. Arbain menambahkan bahwa semangat juang Mbok Yem patut diacungi jempol, mengingat usianya yang sudah lanjut.
Anak Mbok Yem menjelaskan bahwa ibunya sangat terikat dengan Gunung Lawu, sehingga keputusan untuk turun gunung hanya diambil karena kondisi kesehatan yang kritis. Arbain menuturkan, "Mungkin karena jiwanya sudah menyatu dengan alam," mengingatkan akan sosok Mbah Marijan, penjaga Gunung Merapi yang juga dikenal memiliki keterikatan spiritual yang kuat dengan alam.
Meskipun Mbok Yem tengah menjalani perawatan, warungnya tetap beroperasi seperti biasa berkat bantuan dua karyawan tetap yang selama ini membantu beliau dalam berjualan. Kehadiran Mbok Yem di puncak Gunung Lawu telah menjadi bagian dari sejarah dan kehidupan masyarakat sekitar. Kisah perjuangan dan pengabdiannya patut menjadi inspirasi bagi kita semua.
Kondisi Mbok Yem Saat Ini:
- Membaik, sudah mau makan banyak.
- Masih dalam perawatan di RSUD Aisyiyah Ponorogo.
- Menderita pneumonia dan pembengkakan.
Proses Evakuasi:
- Ditandu oleh enam orang relawan.
- Perjalanan dari Hargodalem, Gunung Lawu menuju Cemorosewu.
- Waktu tempuh sekitar tiga jam.
Warung Mbok Yem tetap buka berkat bantuan dua karyawan tetapnya.