Aksi May Day di Semarang Berujung Bentrokan, Sejumlah Mahasiswa Dilarikan ke Rumah Sakit
Aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day di Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Kamis (1/5/2025) diwarnai kericuhan. Akibat insiden ini, sejumlah mahasiswa dilaporkan mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bentrokan terjadi di Jalan Pahlawan, Semarang, saat para demonstran menyampaikan aspirasi mereka. Situasi yang semula berlangsung damai berubah menjadi tegang dan berujung pada aksi saling dorong hingga kontak fisik antara demonstran dan aparat keamanan. Beberapa sumber menyebutkan bahwa pemicu kericuhan diduga akibat adanya provokasi dari oknum yang tidak bertanggung jawab.
Lima mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Semarang, termasuk Universitas Diponegoro (Undip), Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), dan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, menjadi korban dalam insiden ini. Mereka segera dilarikan ke Rumah Sakit Roemani Semarang untuk mendapatkan penanganan medis. Tingkat keparahan luka yang dialami para mahasiswa tersebut belum dapat dipastikan.
Pendamping hukum aksi May Day di Semarang menyatakan bahwa pihaknya tengah berupaya memberikan bantuan hukum kepada para korban dan melakukan pendataan terkait jumlah mahasiswa yang terluka maupun yang diamankan oleh pihak kepolisian. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian mengenai jumlah pasti mahasiswa yang ditangkap atau kondisi terkini para korban luka.
Sejumlah saksi mata melaporkan bahwa aparat kepolisian mengamankan sejumlah demonstran dalam aksi tersebut. Proses pengamanan dilakukan setelah situasi dinyatakan tidak kondusif dan berpotensi mengganggu ketertiban umum. Kuasa hukum peserta aksi terus mengupayakan pendampingan terhadap para peserta aksi yang diamankan oleh pihak kepolisian. Pihaknya juga tengah mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan tindakan represif yang dilakukan oleh aparat selama aksi berlangsung.