Aksi Anarkis Nodai Peringatan May Day di Jakarta, Belasan Diduga Anggota Anarko Diamankan

Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Jakarta, yang tahun ini dipusatkan di Monas dengan dihadiri Presiden terpilih Prabowo Subianto, berlangsung aman dan tertib. Polda Metro Jaya mengapresiasi seluruh elemen buruh dan serikat pekerja atas kontribusi mereka dalam menjaga ketertiban selama perayaan tersebut. Sayangnya, suasana kondusif ini ternodai oleh aksi anarkis yang dilakukan oleh sekelompok orang yang diduga berasal dari kelompok anarko.

Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, menyampaikan bahwa meskipun mayoritas peserta aksi menyampaikan aspirasi dengan damai, terdapat insiden yang mencederai ketertiban dan memerlukan perhatian serius. Insiden tersebut terjadi di depan gedung DPR/MPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, di mana kelompok anarko diduga menyusup ke dalam massa demonstran dan memicu kericuhan.

Kericuhan di Depan Gedung DPR/MPR RI

Pada sore hari, aksi anarkis meningkat dengan perusakan dan pelemparan terhadap kendaraan yang melintas di jalan tol depan gedung DPR. Tindakan ini dinilai sangat membahayakan keselamatan pengendara.

"Pukul 16.12 WIB, massa aksi di depan Resto Pulau Dua melempari kendaraan masyarakat yang melintas di jalan tol, yang membahayakan keselamatan pengendara," ujar Kombes Ade Ary.

Aksi anarkis tersebut mengakibatkan kerusakan pada kendaraan, namun belum ada laporan mengenai korban luka akibat pelemparan tersebut.

Penangkapan Anggota Anarko

Polisi mendeteksi pergerakan kelompok anarko di sekitar flyover Senayan, Jakarta Pusat. Setelah melakukan pemantauan, petugas kepolisian berhasil mengamankan 13 orang yang diduga terlibat dalam kelompok anarko.

"Pukul 17.30 WIB hingga kini sebanyak 13 orang diamankan di bawah flyover Senayan dan sekitarnya karena membawa petasan yang berpotensi digunakan untuk tindakan provokatif," jelas Ade Ary.

Polda Metro Jaya menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir tindakan anarkis. Para pelaku yang diamankan saat ini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Polda Metro Jaya.

"Aksi damai seharusnya menjadi sarana untuk menyampaikan aspirasi, bukan untuk mengganggu ketertiban atau melukai orang lain. Kepolisian akan menindak tegas siapa pun yang berusaha membuat kerusuhan," tegas Ade Ary.

Kombes Ade Ary mengimbau agar semangat kebersamaan dan kedewasaan dalam berdemokrasi tetap dijaga demi terciptanya hubungan industrial yang harmonis dan kondusif. Masyarakat yang mengalami gangguan keamanan dan ketertiban diimbau untuk segera melapor melalui hotline 110 yang tersedia 24 jam.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, kami ada 24 jam di lapangan dan siap dihubungi melalui 110," pungkasnya.

Berikut adalah daftar tindakan yang dilakukan oleh kelompok anarko:

  • Penyusupan ke dalam massa aksi May Day.
  • Pemicuan kericuhan di depan gedung DPR/MPR RI.
  • Pelemparan kendaraan di jalan tol depan gedung DPR.
  • Pembawaan petasan yang berpotensi digunakan untuk provokasi.