Penjual Telur Gulung Asal Lombok Barat Wujudkan Mimpi Naik Haji Setelah Menabung Belasan Tahun

Zainudin bin Kurdi, seorang penjual telur gulung sederhana dari Desa Jerneng, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, akan segera mewujudkan impiannya untuk menunaikan ibadah haji. Setelah bertahun-tahun bekerja keras dan menyisihkan sebagian kecil penghasilannya, pria berusia 70 tahun ini akhirnya terpilih menjadi bagian dari kelompok terbang (kloter) pertama asal Lombok Barat yang akan diberangkatkan ke Madinah pada Jumat, 2 Mei 2025.

Perjalanan Zainudin menuju tanah suci adalah sebuah kisah inspiratif tentang ketekunan dan keyakinan. Ia mendaftar haji pada tahun 2009, sebuah keputusan besar yang diambilnya dengan penuh pertimbangan. Baru pada tahun 2012, ia mendapatkan kepastian akan memperoleh kursi haji. Sejak saat itu, Zainudin semakin giat menabung, menyisihkan sebagian kecil dari hasil penjualan telur gulungnya setiap hari.

"Sedikit-sedikit saya tabung, kadang Rp 10.000, kadang Rp 20.000, bahkan kadang Rp 15.000, tergantung sisa dari kebutuhan anak-anak," ungkap Zainudin saat ditemui di Asrama Haji Embarkasi Lombok, Kamis (1 Mei 2025). Ia menceritakan bagaimana awalnya ia berjualan telur gulung di SMP 1 Mataram. Keuntungan yang diperolehnya tidak langsung dihabiskan, melainkan digunakan untuk membeli sebidang tanah. Tanah tersebut kemudian dijual kembali, dan sebagian dari hasil penjualannya, sekitar Rp 15 juta, digunakan untuk mendaftar haji pada tahun 2009.

Saat ini, Zainudin menjajakan telur gulungnya dari satu tempat ke tempat lain, bahkan hingga ke pelosok Kabupaten Lombok Barat. "Kalau lihat tempat saya jualan itu nanjaknya, apalagi di Mereje, itu tantangannya berat. Saya pakai sepeda motor sendiri, pakai Astrea lama itu," ujarnya. Hasil jerih payahnya tidak hanya digunakan untuk biaya haji, tetapi juga untuk membiayai pendidikan kelima anaknya.

Menjelang keberangkatannya ke tanah suci, Zainudin mengaku diliputi perasaan gembira, haru, dan tak percaya. "Gembira, gemetar, kaget, terharu, perasaan senang pokoknya," kata Zainudin dengan mata berkaca-kaca. Ia berharap dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan khusyuk. Sesampainya di tanah suci nanti, ia berjanji akan berdoa agar seluruh keluarganya dan warga kampungnya juga dapat berkesempatan menunaikan ibadah haji seperti dirinya. "Berdoa agar semuanya keluarga kita dari kampung supaya semua bisa naik haji," harapnya.

Kisah Zainudin adalah contoh nyata bahwa dengan tekad yang kuat dan kerja keras, impian setinggi apapun dapat diraih. Semangatnya yang pantang menyerah dan doanya yang tulus menjadi inspirasi bagi kita semua.