Skor Imbang Barcelona Kontra Inter Milan Menuai Kritik: Absennya Aturan Gol Tandang Disorot

Pertandingan sengit antara Barcelona dan Inter Milan pada leg pertama semifinal Liga Champions, yang berkesudahan dengan skor imbang 3-3 di Stadion Olimpiade Lluis Companys, Kamis (1/5/2025) dini hari WIB, memicu perdebatan mengenai absennya aturan gol tandang. Legenda Arsenal, Thierry Henry, menjadi salah satu tokoh yang menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap penghapusan aturan yang dianggap krusial tersebut.

Inter Milan, meski bermain di kandang Barcelona, mampu menunjukkan performa efektif dengan mencetak tiga gol. Marcus Thuram dan Denzel Dumfries menjadi bintang bagi Nerazzurri dengan masing-masing mencetak gol. Barcelona, yang tertinggal dua gol, mampu bangkit dan menyamakan kedudukan melalui Lamine Yamal dan Ferran Torres. Dumfries kembali membawa Inter unggul, namun gol bunuh diri dari kiper Yan Sommer membuat skor kembali imbang.

Henry, dalam analisisnya, menyoroti bahwa Inter Milan seharusnya mendapatkan keuntungan lebih dari keberhasilan mereka mencetak tiga gol di kandang lawan. Ia mempertanyakan bagaimana sebuah tim bisa mencetak banyak gol di kandang lawan tanpa mendapatkan keuntungan apapun. Aturan gol tandang, yang dihapuskan UEFA sejak musim 2021/2022, sebelumnya memberikan keuntungan bagi tim yang mencetak lebih banyak gol di kandang lawan jika agregat gol dalam dua leg berakhir imbang. Dengan aturan tersebut, Inter Milan hanya perlu bermain imbang dengan skor tidak lebih dari 2-2 di leg kedua untuk lolos ke babak selanjutnya. Namun, dengan tidak adanya aturan gol tandang, kedua tim harus berjuang untuk meraih kemenangan di leg kedua yang akan digelar di Giuseppe Meazza (7/5) mendatang.

Pertandingan ini menyoroti efektivitas Inter Milan dalam memanfaatkan peluang. Meskipun hanya mencatatkan penguasaan bola sebesar 28% dan melepaskan tiga tembakan ke arah gawang, mereka mampu mencetak tiga gol. Barcelona, di sisi lain, mendominasi penguasaan bola dengan 78% dan melepaskan 19 tembakan, namun hanya mampu mencetak tiga gol. Absennya aturan gol tandang semakin menambah tekanan bagi kedua tim untuk tampil maksimal di leg kedua dan memastikan tempat di babak final Liga Champions.