Skandal Kebocoran Informasi, Penasihat Keamanan Nasional AS Mengundurkan Diri

Guncangan melanda pemerintahan Presiden Donald Trump setelah Penasihat Keamanan Nasional, Mike Waltz, secara mendadak mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri ini diduga kuat terkait dengan skandal kebocoran informasi sensitif yang melibatkan seorang jurnalis.

Menurut laporan yang beredar, seorang jurnalis secara tidak sengaja terlibat dalam percakapan daring rahasia antar pejabat tinggi pemerintahan. Percakapan tersebut membahas secara rinci rencana serangan udara Amerika Serikat di Yaman. Informasi yang bocor mencakup waktu lepas landas pesawat tempur dan target yang akan dibom, yang mana informasi tersebut sangat sensitif dan berpotensi membahayakan operasi militer serta keamanan nasional.

Kantor berita melaporkan bahwa Mike Waltz dan wakilnya, Alex Wong, telah mempersiapkan diri untuk mengundurkan diri. Sementara itu, sumber dari Fox News menyatakan bahwa Presiden Trump diharapkan segera memberikan pernyataan resmi terkait pengunduran diri ini.

Waltz, yang sebelumnya menjabat sebagai anggota kongres, menjadi pejabat tinggi pertama yang meninggalkan pemerintahan Trump di masa jabatan keduanya. Situasi ini cukup mengejutkan, mengingat masa jabatan kedua Trump sejauh ini relatif stabil dalam hal perubahan personel, berbeda dengan masa jabatan pertamanya yang sering diwarnai dengan pergantian staf.

Seorang pejabat Gedung Putih menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut mengenai laporan pengunduran diri Waltz. Pejabat tersebut menyatakan bahwa mereka tidak ingin mendahului pengumuman resmi apa pun.

Tekanan terhadap Waltz meningkat sejak terungkapnya insiden tersebut pada bulan Maret. Pemimpin redaksi sebuah majalah ternama mengungkapkan bahwa Waltz secara keliru memasukkannya ke dalam grup obrolan di aplikasi pesan Signal yang membahas serangan terhadap pemberontak Huthi di Yaman. Informasi detail mengenai rencana serangan, termasuk waktu peluncuran pesawat tempur, dibagikan dalam obrolan tersebut, bahkan hanya setengah jam sebelum serangan dilancarkan.

Selain Waltz, Menteri Pertahanan Pete Hegseth juga menghadapi tekanan terkait skandal ini. Implikasi dari kebocoran informasi ini sangat serius dan berpotensi merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah serta membahayakan keamanan nasional Amerika Serikat.