Marco Rubio Ditunjuk Sebagai Penasihat Keamanan Nasional AS Interim Menggantikan Mike Waltz

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menunjuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio sebagai Penasihat Keamanan Nasional (NSA) sementara, menyusul pengunduran diri Mike Waltz. Pengumuman ini disampaikan Trump melalui platform media sosial Truth Social.

Menurut laporan AFP, pengunduran diri Waltz dipicu oleh kontroversi kebocoran informasi sensitif dalam sebuah grup obrolan. Rincian spesifik mengenai kebocoran ini melibatkan percakapan di aplikasi pesan Signal yang mengungkap detail rencana serangan terhadap pemberontak Houthi di Yaman. Informasi yang dibocorkan mencakup waktu peluncuran pesawat tempur AS yang akan digunakan dalam operasi tersebut. Kebocoran ini terjadi hanya 30 menit sebelum serangan dilancarkan.

Trump menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja Waltz selama menjabat. Ia menyatakan bahwa Waltz akan dinominasikan sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Trump memuji dedikasi Waltz dalam mengutamakan kepentingan nasional, yang telah dibuktikan selama bertugas di medan perang, di Kongres, dan sebagai Penasihat Keamanan Nasional.

Kontroversi ini tidak hanya menyeret nama Waltz, tetapi juga Menteri Pertahanan Pete Hegseth. Tekanan publik meningkat setelah pemimpin redaksi Atlantic Magazine mengungkapkan bahwa Waltz secara keliru memasukkan dirinya ke dalam grup obrolan Signal tersebut. Insiden ini memicu kekhawatiran serius tentang keamanan informasi dan protokol komunikasi di kalangan pejabat tinggi pemerintahan.