Demam Nostalgia, Yamaha Touch 125 Jadi Rebutan Kolektor: Kilas Balik Sang Legenda 2-Tak
Era kejayaan motor 2-tak kembali membangkitkan kenangan para pecinta otomotif Tanah Air. Di antara deretan motor legendaris, Yamaha Touch 125 muncul sebagai primadona baru, memikat hati para kolektor dan penggemar kecepatan.
Yamaha Touch 125, motor sport berukuran ringkas ini, pertama kali diperkenalkan di Thailand pada tahun 1997, kemudian diimpor ke Indonesia melalui jalur CBU (Completely Built Up) oleh Yamaha Indonesia sekitar tahun 2000 hingga 2001. Kehadirannya menjadi angin segar sebagai suksesor Yamaha RX-Z, menawarkan desain dan spesifikasi yang berbeda.
Menurut Yudistira Rachman, pemilik diler motor dan bengkel modifikasi YR2Stroke di Solo, Jawa Tengah, kelangkaan dan desain ikonik menjadi daya tarik utama Yamaha Touch. Desainnya yang futuristik pada masanya, dengan garis bodi yang mengalir dari fairing depan hingga buritan, menciptakan siluet aerodinamis yang memukau.
Desain Ikonik yang Tak Lekang Waktu
- Garis Bodi Rata: Desain bodi yang rata memberikan kesan ramping dan modern.
- Headlamp Kotak: Lampu depan berbentuk kotak menjadi ciri khas yang mudah dikenali.
- Lampu Belakang Terintegrasi: Lampu belakang menyatu dengan lampu sein, menciptakan tampilan yang bersih dan elegan.
- Tangki Bensin Rata: Tangki bensin yang rata secara visual menyatu dengan bodi, menambah kesan streamline.
Selain desain, Yamaha Touch juga dibekali dengan rangka aluminium deltabox dan suspensi monoshock belakang. Kombinasi ini tidak hanya memberikan tampilan yang sporty, tetapi juga meningkatkan handling dan stabilitas saat berkendara. Dimensinya yang kompak, dengan panjang 1.800 mm, lebar 630 mm, dan tinggi 980 mm, serta bobot hanya 103 kg, membuat motor ini sangat lincah di jalanan.
Performa Tinggi dalam Ukuran Ringkas
Meski berukuran mungil, Yamaha Touch tidak bisa diremehkan soal performa. Motor ini ditenagai oleh mesin 2-tak 125 cc berpendingin cairan yang dipadukan dengan transmisi 6-percepatan. Sistem karburator Mikuni VM24SS dan teknologi YEIS (Yamaha Energy Induction System) semakin meningkatkan efisiensi dan responsivitas mesin.
Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 24 Tk pada 8.500 rpm dan torsi 19,9 Nm pada 8.000 rpm. Angka ini terbilang impresif untuk motor sekelasnya, menjadikannya salah satu motor sport 2-tak yang paling dicari pada masanya.
Barang Koleksi yang Semakin Berharga
Persaingan ketat di pasar motor sport 2-tak pada era 2000-an membuat Yamaha Touch harus berhadapan dengan rival tangguh, seperti Honda LS 125R. Namun, masa edar yang singkat dan jumlah unit yang terbatas justru membuat Yamaha Touch semakin eksklusif dan menjadi incaran para kolektor.
Harganya pun terus meroket. Untuk kondisi bahan, Yamaha Touch dibanderol mulai dari Rp 40 jutaan. Sementara itu, unit yang sudah direstorasi dengan kondisi orisinal bisa mencapai harga Rp 95 juta, seperti yang ditawarkan oleh diler motor dan bengkel modifikasi YR2Stroke di Solo.
Fenomena Yamaha Touch 125 ini membuktikan bahwa nostalgia memiliki daya tarik yang kuat di kalangan pecinta otomotif. Motor-motor klasik tidak hanya menjadi alat transportasi, tetapi juga menjadi simbol kejayaan masa lalu dan investasi yang menjanjikan.