MUI Jawa Barat Beri Tanggapan Terhadap Rencana Program Vasektomi di Jawa Barat
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat memberikan tanggapan terhadap wacana program keluarga berencana (KB) vasektomi yang diusulkan di Jawa Barat. MUI Jabar menekankan bahwa pelaksanaan program KB, termasuk vasektomi, harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam.
Ketua MUI Jawa Barat, KH Rahmat Syafei, menjelaskan bahwa vasektomi pada dasarnya dianggap haram dalam Islam karena berpotensi menyebabkan kemandulan permanen. Pendapat ini sejalan dengan Ijtima Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia IV yang diselenggarakan di Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat pada tahun 2012. Namun, KH Rahmat Syafei juga menyampaikan bahwa vasektomi dapat diperbolehkan dalam kondisi tertentu, seperti untuk menghindari risiko kesehatan yang serius dan dengan catatan tidak menyebabkan kemandulan permanen.
KH Rahmat Syafei juga menambahkan beberapa syarat lain yang harus dipenuhi jika vasektomi ingin dilakukan. Syarat-syarat tersebut antara lain:
- Tujuan vasektomi tidak boleh bertentangan dengan syariat Islam, seperti alasan kesehatan.
- Tidak menyebabkan kemandulan permanen.
- Ada jaminan fungsi reproduksi dapat dipulihkan seperti semula jika diinginkan.
- Tidak menimbulkan bahaya atau mudharat bagi yang bersangkutan.
Wacana program KB vasektomi ini mencuat setelah mantan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengusulkan agar KB pria menjadi salah satu syarat bagi keluarga untuk menerima bantuan sosial dan insentif lainnya. Menanggapi hal ini, KH Rahmat Syafei menyatakan bahwa persyaratan KB untuk penerimaan bantuan sosial diperbolehkan, asalkan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, khususnya terkait dengan pelaksanaan vasektomi.
Dalam rapat koordinasi bidang kesejahteraan rakyat di Pusdai Jawa Barat pada tanggal 28 April 2025, Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa banyak keluarga prasejahtera yang memiliki banyak anak, sementara kebutuhan mereka tidak tercukupi. Oleh karena itu, ia mengusulkan agar KB, termasuk vasektomi, menjadi salah satu syarat untuk menerima bantuan sosial.
Usulan Dedi Mulyadi ini didasari oleh pengalamannya menemukan banyak keluarga dengan jumlah anak yang banyak, namun kondisi ekonomi mereka memprihatinkan. Ia berharap dengan adanya program KB, keluarga-keluarga tersebut dapat lebih sejahtera dan mampu memenuhi kebutuhan anak-anak mereka.