Shafira Devi, Bintang Catur Muda Indonesia, Bersinar di Asian Zone 3.3 dan Amankan Tiket Piala Dunia 2025
Kabar gembira datang dari dunia percaturan Indonesia. Master Nasional (MN) Herfesa Shafira Devi, pecatur putri muda berbakat asal Sleman, Yogyakarta, berhasil menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Ia sukses keluar sebagai juara dalam kategori Putri Asian Zone 3.3 Chess Championship 2025 yang berlangsung di Ulaanbaatar, Mongolia. Kemenangan ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga memastikan Shafira meraih tiket untuk berlaga di Piala Dunia Catur 2025.
Perjuangan Shafira untuk meraih tiket Piala Dunia tidaklah mudah. Pada babak penentuan, atau babak ke-9, ia menghadapi lawan yang tangguh, WGM Turmunkh Munkhzul dari Mongolia. Shafira yang bermain dengan buah hitam, menunjukkan performa yang solid dan berhasil mendominasi pertandingan dengan pembukaan Ruy Lopez: Morphy Defense Exchange Variation. Ketekunan dan strategi yang matang membawanya pada kemenangan di langkah ke-44, dengan keunggulan satu perwira Gajah.
Namun, kemenangan atas Turmunkh tidak serta merta memastikan gelar juara dan tiket Piala Dunia bagi Shafira. Nasibnya masih bergantung pada hasil pertandingan antara dua pecatur Mongolia lainnya. Untungnya, salah satu pesaing terdekatnya, WCM Khishigbaatar Bayasgalan, dikalahkan oleh pecatur asal Filipina, WGM Janelle Mae Frayna. Akan tetapi, WFM Amgalan Enkh Enkhrii, pesaing lainnya dari Mongolia, berhasil memenangkan pertandingannya, sehingga perolehan poinnya sama dengan Shafira, yaitu 7 poin.
Dengan perolehan poin yang sama, penentuan juara dan peraih tiket Piala Dunia Catur harus ditentukan melalui perhitungan nilai Tie Break. Hingga babak ke-8, Shafira tertinggal 40 poin dari Amgalan dalam perhitungan Tie Break. Namun, berkat kemenangannya atas WGM Turmunkh Munkhzul di babak ke-9, dan nilai rata-rata rating lawan yang lebih tinggi sejak babak 1 hingga 8, Shafira berhasil unggul nilai Tie Break atas Amgalan dengan selisih tipis 10 poin.
Prestasi ini menjadikan Shafira sebagai pecatur Indonesia keempat yang berhasil lolos ke Piala Dunia Catur, mengikuti jejak Grand Master (GM) Utut Adianto, GM Susanto Megaranto, dan Grand Master Wanita (GMW) Medina Warda Aulia. Selain membawa pulang trofi dan hadiah uang sebesar 1500 Dollar AS, Shafira juga berhasil meningkatkan elo ratingnya secara signifikan, dari 1983 menjadi 2378.
Sayangnya, lima pecatur Indonesia lainnya belum berhasil menembus posisi tiga besar dalam turnamen ini. IM Yoseph Theolifus Taher harus puas di urutan ke-12, IM Nayaka Budhidharma di urutan ke-16, GM Novendra Priasmoro di urutan ke-19, FM Satria Duta Cahaya di urutan ke-22, dan WIM Laysa Latifah di urutan ke-7 kategori putri.
Pada kategori Open, gelar juara dan dua tiket Piala Dunia Catur juga ditentukan melalui perhitungan nilai Tie Break. GM Tin Jingyao berhasil meraih juara dan tiket Piala Dunia Catur 2025, diikuti oleh IM Uurtsaikh Agibileg dari Mongolia sebagai runner-up. Asian Zone 3.3 Chess Championship 2025 secara resmi ditutup pada tanggal 2 Mei 2025.