Pemerintah Alokasikan 20 Ribu Rumah Subsidi untuk Pekerja: Panduan Pendaftaran

Pemerintah Sediakan 20 Ribu Rumah Subsidi untuk Pekerja: Begini Cara Daftarnya

Pemerintah, melalui Kementerian Ketenagakerjaan dan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), mengalokasikan 20 ribu unit rumah subsidi khusus bagi para pekerja atau buruh. Inisiatif ini bertujuan untuk membantu para pekerja berpenghasilan rendah (MBR) memiliki hunian layak.

Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menjelaskan bahwa program ini melibatkan serikat pekerja dan serikat buruh dalam proses pendaftaran. Mekanisme pendaftaran dilakukan secara bottom-up, dimulai dari pengumpulan data oleh serikat pekerja. Data tersebut kemudian diverifikasi oleh kementerian untuk memastikan pemenuhan kriteria, seperti batasan gaji bulanan dan status kepemilikan rumah pertama.

"Jadi dari serikat pekerja, kemudian datanya dikumpulkan Pak Menteri, kemudian nanti ada proses cek, karena ada beberapa kriteria, terkait tentang pagu, gaji bulanannya berapa, dan dia harus rumah yang pertama ya," ujar Yassierli.

Pernyataan ini disampaikan di sela-sela perayaan Mayday 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan di Universitas Pertamina, Jakarta Selatan. Menaker juga menambahkan, para pekerja telah membandingkan berbagai program perumahan sebelum memutuskan untuk mendaftar program rumah subsidi ini. Tingginya minat pendaftaran menunjukkan bahwa program ini dinilai bermanfaat bagi mereka.

Komisioner BP Tapera menambahkan bahwa program perumahan dengan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi untuk buruh ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan. Saat ini, belum ada kriteria khusus yang ditetapkan, sehingga pendaftar pertama akan diprioritaskan oleh BP Tapera. Adanya dukungan dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) serta Presiden terpilih Prabowo Subianto, diharapkan dapat meningkatkan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun ini.

"Ada dorongan dari Pak Menteri (Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait), dari Pak Presiden Prabowo (Subianto) untuk meningkatkan kuota FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di tahun ini, tentu harus ada upaya-upaya khusus, upaya-upaya ekstra untuk perluasan potensi dari demand-nya itu sendiri, dari permintaannya sendiri," ucap Heru.

Dalam acara Mayday 2025, Menteri PKP Maruarar Sirait (Ara) berdialog dengan dua perwakilan buruh yang telah menerima rumah subsidi. Kedua buruh tersebut bekerja sebagai assistant chief of store di sebuah minimarket dan staff leader di sebuah pabrik sepatu. Menteri Ara memastikan bahwa keduanya memenuhi syarat sebagai MBR dan merupakan pembeli rumah pertama.

"Jadi kita harus klarifikasi yang benar, jangan sampai lagi ada rumah subsidi yang sampai kepada orang kaya. Tidak boleh. Kita harus tepat sasaran," tegas Ara.

Sebelumnya, Menteri Ara secara simbolis menyerahkan 13 kunci rumah subsidi kepada para buruh. Pada hari itu, sebanyak 100 unit rumah disalurkan di lima lokasi berbeda. Rencananya, pemerintah akan terus menyediakan rumah subsidi bagi para pekerja, dengan target 20 ribu unit pada tahun ini. Selain buruh, pemerintah juga berencana menyediakan rumah subsidi bagi wartawan dan pekerja migran pada tanggal 6 dan 8 Mei 2025.