Pasca PHK Sritex, Sebagian Warga Solo Kembali Bekerja

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menerpa ribuan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) awal tahun ini menyisakan dampak mendalam bagi masyarakat Solo dan sekitarnya. Namun, kabar baik mulai berembus. Sebagian warga Solo yang menjadi korban PHK akibat pailitnya perusahaan tekstil raksasa tersebut, kini dilaporkan telah kembali mendapatkan pekerjaan.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengonfirmasi bahwa sejumlah eks karyawan Sritex telah diterima bekerja di perusahaan lain. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sendiri telah berupaya aktif menjembatani para pencari kerja dengan berbagai perusahaan melalui program Klik-On PHK yang diinisiasi oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Solo. Program ini menyediakan layanan konsultasi dan pendampingan bagi para tenaga kerja yang terdampak PHK, membantu mereka dalam mencari peluang kerja baru yang sesuai dengan keterampilan dan pengalaman yang dimiliki.

"Kita sudah tawarkan [peluang kerja], tapi mau bekerja di mana tidak bisa maksa. Yang keluar dari Sritex kita sudah tawarkan," ujar Gibran, menekankan komitmen Pemkot Solo dalam membantu warganya yang terdampak PHK.

Meski demikian, Gibran mengakui bahwa data pasti mengenai jumlah warga Solo yang telah kembali bekerja pasca PHK Sritex masih dalam proses pengumpulan. Ia berjanji akan segera memperbarui data tersebut setelah berkoordinasi dengan Disnaker Solo.

Seperti yang diketahui, PT Sritex, perusahaan tekstil yang telah lama menjadi ikon industri di Jawa Tengah, menghentikan operasionalnya pada 1 Maret 2025 lalu. Penutupan pabrik yang berlokasi di Sukoharjo ini merupakan konsekuensi dari pailit yang dialami perusahaan. Dampak dari penutupan ini sangat signifikan, tidak hanya bagi karyawan Sritex sendiri, tetapi juga bagi perekonomian daerah secara keseluruhan.

Data dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah mencatat, sebanyak 10.669 karyawan Sritex Group terkena PHK secara bertahap selama bulan Januari dan Februari 2025. PHK ini tidak hanya terjadi di pabrik utama di Sukoharjo, tetapi juga di anak perusahaan Sritex Group lainnya.

Berikut ini poin penting dalam berita ini:

  • Sebagian warga Solo yang terkena PHK Sritex telah mendapatkan pekerjaan baru.
  • Pemkot Solo menawarkan peluang kerja melalui program Klik-On PHK.
  • Data pasti jumlah warga yang kembali bekerja masih dalam pendataan.
  • PT Sritex resmi menghentikan operasional pada 1 Maret 2025.
  • Lebih dari 10 ribu karyawan Sritex Group terkena PHK.

Dengan adanya harapan baru bagi sebagian eks karyawan Sritex, diharapkan perekonomian Solo dan sekitarnya dapat segera pulih dan bangkit kembali.