Ratusan Calon Haji Lombok Barat Bertolak ke Makkah, Satu Jemaah Ditunda Keberangkatannya
Ratusan Calon Haji NTB Berangkat, Satu Tertunda Karena Kondisi Kesehatan
Sebanyak 384 calon jemaah haji asal Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, memulai perjalanan spiritual mereka menuju Tanah Suci Makkah pada hari Jumat, menandai dimulainya musim haji tahun ini. Keberangkatan mereka tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama yang diberangkatkan dari Embarkasi Lombok. Namun, di tengah sukacita keberangkatan ini, satu calon haji terpaksa menunda mimpinya untuk sementara waktu karena alasan kesehatan.
Menurut keterangan dari Pelaksana Harian Kepala Balai Karantina Kesehatan Mataram, Suparlan, calon haji tersebut diketahui tengah hamil muda dengan usia kehamilan empat minggu. Kondisi ini baru terdeteksi setelah serangkaian pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di asrama haji menjelang keberangkatan. Mengingat risiko yang mungkin timbul selama perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji, panitia memutuskan untuk menunda keberangkatan calon haji tersebut demi keselamatan dan kesehatannya.
Calon haji yang bersangkutan diketahui sebagai peserta pengganti yang baru saja bergabung di asrama haji. Ibu rumah tangga berusia 24 tahun ini tentu merasa kecewa dengan keputusan tersebut. Namun, panitia haji memastikan bahwa penundaan ini semata-mata demi kebaikan dan kesehatan yang bersangkutan.
Selain itu, Suparlan juga menyampaikan data terkait risiko kesehatan yang dihadapi oleh para calon haji yang tergabung dalam kloter pertama. Berdasarkan hasil pemeriksaan, mayoritas calon haji (91,54 persen atau 140 orang) memiliki risiko terpapar penyakit. Risiko ini didominasi oleh calon haji berusia di atas 60 tahun yang memiliki riwayat penyakit tertentu. Sementara itu, 211 calon haji lainnya dikategorikan memiliki risiko sedang, yaitu mereka yang berusia di bawah 60 tahun. Adapun 33 calon haji lainnya dinyatakan memiliki risiko rendah terpapar penyakit selama berada di Tanah Suci.
Berikut rincian risiko kesehatan calon haji kloter pertama:
- Risiko Tinggi: 140 calon haji (91,54 persen) - usia di atas 60 tahun dengan riwayat penyakit.
- Risiko Sedang: 211 calon haji - usia di bawah 60 tahun.
- Risiko Rendah: 33 calon haji - tidak mudah terpapar penyakit.
Pemeriksaan kesehatan yang ketat ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan keselamatan dan kesehatan para jemaah haji selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. Diharapkan, dengan persiapan yang matang, para jemaah haji dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan kembali ke tanah air dengan selamat dan sehat.