Pemerintah Genjot Kuota FLPP, Era Prabowo Diklaim Jadi Rekor Tertinggi

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Maruarar Sirait, mengumumkan rencana peningkatan kuota program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk rumah subsidi. Ara, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa alokasi 220 ribu unit rumah subsidi yang berlaku saat ini akan ditambah secara signifikan.

"Dalam waktu dekat akan kami umumkan. Mohon bersabar, kuota 220 ribu ini akan bertambah dan menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah Indonesia merdeka, khususnya di era pemerintahan Presiden Prabowo," ungkap Ara usai menghadiri acara Mayday 2025 di Universitas Pertamina, Jakarta Selatan, Kamis (1/5/2025).

Penambahan kuota FLPP ini, menurut Ara, merupakan hasil sinergi antara pemerintah dengan berbagai pihak terkait. Pembiayaan program FLPP saat ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Untuk tahun ini, dana untuk 220 ribu unit sudah tersedia dari APBN. Ini berkat kerjasama erat antara Bank Indonesia (BI), pemerintah Presiden Prabowo, serta dukungan dari DPR, termasuk Bapak Dasco, Bapak Said, Komisi V, Komisi XI, dan Bapak Misbakhun," jelasnya.

Ara juga menuturkan bahwa pihaknya telah melaksanakan serah terima rumah subsidi kepada sejumlah profesi, seperti bidan, perawat, dan tenaga kesehatan. Terakhir, ia menyerahkan kunci rumah subsidi secara simbolis kepada perwakilan buruh. Rencananya, serah terima kunci rumah subsidi untuk wartawan akan dilaksanakan pada 6 Mei 2025, disusul dengan tenaga migran pada 8 Mei 2025. Kegiatan ini dilaksanakan melalui kolaborasi dengan berbagai kementerian terkait.

"Ke depannya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus kami selesaikan, terutama untuk nelayan, petani, sopir, dan berbagai profesi lainnya yang akan kami dukung. Ini adalah bukti nyata kehadiran negara untuk membantu masyarakat," tegas Ara.

Ia menambahkan, "Saya dan Bapak Heru (Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat) sedang mempersiapkan program khusus, mohon doanya. Kami sedang memikirkan program untuk Asisten Rumah Tangga (ART)."

Menyinggung soal investasi untuk Program 3 Juta Rumah, Ara menjelaskan bahwa ia telah membagi tugas dengan Wakil Menteri PUPR, Fahri Hamzah. Fahri akan fokus pada upaya menarik investasi dari luar negeri, dengan dukungan dari Satuan Tugas (Satgas) Perumahan.

"Kami sudah membagi tugas. Terkait investasi, kami telah membuka data dari berbagai sumber, termasuk dari Bapak Erick Thohir (Menteri BUMN), data dari Kereta Api (PT KAI), dari PTP, serta Bank Tanah. Data-data ini akan kami manfaatkan sebaik mungkin," ujarnya.

Ara juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan survei terhadap lahan-lahan bekas kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan sitaan Kejaksaan Agung. Menurutnya, investor yang berminat dapat berasal dari dalam maupun luar negeri.

"Besok hari Jumat (2/5/2025), saya akan makan siang bersama dengan Direktur Utama BCA (Bank Central Asia) dan para pengembang besar. Saya akan menyampaikan visi awal terkait program ini, dan selanjutnya kami akan mengundang mereka untuk meninjau lahan-lahan yang tersedia. Saya berharap akan terjalin kolaborasi antara pengusaha besar, pengusaha menengah, dan pengusaha lokal," pungkasnya.

Berikut adalah poin-poin penting yang disampaikan oleh Menteri PUPR Maruarar Sirait:

  • Peningkatan kuota FLPP menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah.
  • Kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk BI dan DPR.
  • Fokus pada penyediaan rumah subsidi untuk berbagai profesi.
  • Upaya menarik investasi untuk Program 3 Juta Rumah.
  • Pemanfaatan lahan bekas kasus BLBI dan sitaan Kejaksaan Agung.
  • Mendorong kolaborasi antara pengusaha besar, menengah, dan lokal.