Tragedi Osaka: Pengemudi Sengaja Tabrak Siswa SD, Motif Terungkap
Kota Osaka, Jepang dikejutkan dengan sebuah insiden tragis ketika seorang pengemudi dengan sengaja menabrak sekelompok siswa Sekolah Dasar (SD) yang sedang berjalan pulang dari sekolah. Insiden yang terjadi pada Kamis (1/5) ini mengakibatkan sejumlah anak mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Kepolisian setempat telah menangkap seorang pria berusia 28 tahun yang berdomisili di Tokyo, terkait dengan insiden tersebut. Berdasarkan hasil interogasi awal, pelaku mengakui perbuatannya dan mengungkapkan motif yang mengejutkan. Pria tersebut mengaku merasa frustrasi dan memutuskan untuk melampiaskan amarahnya dengan menabrak anak-anak sekolah.
"Saya muak dengan semuanya, jadi saya memutuskan untuk membunuh orang dengan menabrakkan mobil yang saya kendarai ke beberapa anak Sekolah Dasar," ujar pelaku kepada pihak kepolisian, seperti yang disampaikan oleh seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya.
Akibat perbuatannya, pelaku kini ditahan atas dugaan percobaan pembunuhan. Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap lebih jauh motif dan latar belakang dari tindakan keji tersebut.
Kondisi Korban
Menurut laporan, para siswa SD yang menjadi korban berusia antara tujuh hingga delapan tahun. Salah seorang siswi perempuan berusia tujuh tahun mengalami cedera paling serius, yaitu patah rahang. Sementara itu, enam siswa laki-laki lainnya mengalami luka-luka ringan seperti memar dan goresan. Seluruh korban saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit setempat.
Seorang saksi mata yang melihat langsung kejadian tersebut menuturkan bahwa mobil pelaku melaju secara tidak terkendali, "zig-zag", saat menabrak anak-anak. Saksi tersebut juga menambahkan bahwa seorang anak perempuan terlihat berlumuran darah, sementara anak-anak lainnya mengalami luka gores.
Respon Masyarakat dan Pihak Sekolah
Insiden ini sontak menimbulkan kepanikan dan kesedihan di kalangan masyarakat Osaka. Para orang tua murid merasa khawatir dan cemas akan keselamatan anak-anak mereka. Pihak sekolah pun segera mengambil langkah-langkah untuk memberikan dukungan psikologis kepada para siswa dan keluarga korban.
Jepang, yang dikenal sebagai negara dengan tingkat kriminalitas rendah, beberapa kali dikejutkan dengan aksi kekerasan yang melibatkan penggunaan kendaraan sebagai senjata. Salah satu kasus yang paling terkenal adalah insiden di Akihabara pada tahun 2008, ketika seorang pria menabrakkan truk ke kerumunan pejalan kaki dan kemudian melakukan penusukan massal yang menewaskan tujuh orang. Pelaku dalam kasus tersebut telah dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi pada tahun 2022.
Insiden tragis di Osaka ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan perlunya upaya pencegahan tindak kekerasan, terutama yang menyasar kelompok rentan seperti anak-anak.