Dedi Mulyadi Usulkan Program Barak Militer untuk Remaja Bermasalah dengan Persetujuan Orang Tua

Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang mempertimbangkan program pelatihan barak militer sebagai solusi untuk remaja yang terlibat dalam tindak kriminal. Inisiatif ini diungkapkan oleh mantan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat peringatan Hari Pendidikan Nasional di Rindam III Siliwangi, Bandung.

Program ini dirancang khusus untuk remaja yang menunjukkan perilaku kriminal dan yang orang tuanya merasa tidak mampu lagi memberikan bimbingan yang memadai. Dedi Mulyadi menekankan bahwa partisipasi dalam program ini sepenuhnya sukarela. Tidak ada paksaan bagi orang tua untuk mengirimkan anak-anak mereka ke barak militer. Dinas Pendidikan Jawa Barat hanya akan menerima peserta yang diserahkan secara sukarela oleh orang tua.

Program percontohan telah dimulai di Kabupaten Purwakarta dengan 39 peserta. Dedi Mulyadi mengklaim bahwa orang tua secara antusias menyerahkan anak-anak mereka kepada Dinas Pendidikan, yang kemudian bekerja sama dengan TNI untuk memberikan pelatihan. Para peserta ditempatkan di Resimen Satu Setirayuda Kostrad, di mana mereka menerima pembinaan karakter dan disiplin dari personel TNI.

Menurut Dedi Mulyadi, para peserta tampak menikmati program ini. Selain mendapatkan pelatihan fisik dan mental, mereka juga tetap mendapatkan akses ke pendidikan formal. Proses belajar mengajar dilakukan di lingkungan barak dengan guru yang datang dari sekolah formal.

Beberapa aspek penting dari program ini meliputi:

  • Kriteria Peserta: Remaja yang terlibat dalam tindakan kriminal dan orang tua tidak mampu mendidik.
  • Sifat Sukarela: Tidak ada paksaan bagi orang tua untuk mengirimkan anak.
  • Kerjasama: Dinas Pendidikan Jawa Barat bekerja sama dengan TNI.
  • Lokasi: Resimen Satu Setirayuda Kostrad.
  • Kurikulum: Pembinaan karakter, disiplin, dan pendidikan formal.

Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para remaja yang terlibat, membantu mereka mengembangkan karakter yang kuat, disiplin, dan rasa tanggung jawab. Diharapkan inisiatif ini dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi masalah kenakalan remaja dan kriminalitas di Jawa Barat.