Eksplorasi Rasa Kopi Papua: Sentuhan Jepang di Tenun Coffee

Menjelajahi Keunikan Kopi Papua dengan Teknik Pemanggangan Jepang

Biji kopi dari Wamena, Papua, yang terkenal dengan karakter rasa yang kuat dan unik, kini mendapatkan sentuhan istimewa di Tenun Coffee, sebuah kafe yang juga dikenal sebagai roastery berpengalaman sejak tahun 1990. Alih-alih mempertahankan profil rasa tradisional kopi Papua yang kaya akan rempah, Tenun Coffee justru menghadirkan interpretasi baru melalui teknik pemanggangan ala Jepang yang dikenal dengan nama Japanese Style Roast atau Sumiyaki Coffee.

Inovasi ini bermula dari keyakinan bahwa setiap biji kopi memiliki potensi rasa yang dapat dieksplorasi lebih jauh. Faktor-faktor seperti ketinggian tempat tumbuh, komposisi tanah, dan proses pasca panen memegang peranan penting dalam membentuk karakter rasa kopi. Tenun Coffee berupaya mengoptimalkan potensi rasa kopi Papua melalui pendekatan yang berbeda, yaitu dengan menerapkan teknik pemanggangan yang lazim digunakan di Jepang.

Proses Pemanggangan yang Unik

Japanese Style Roast menggunakan arang khusus bernama binchotan sebagai sumber panas. Arang ini diyakini menghasilkan panas yang lebih stabil dan merata, serta memberikan aroma smoky yang khas pada biji kopi. Proses pemanggangan dilakukan pada suhu yang relatif rendah, berkisar antara 180-200 derajat Celcius, namun dengan durasi yang lebih panjang, sekitar 15-30 menit. Hal ini menghasilkan biji kopi dengan warna yang lebih gelap, tetapi dengan tingkat kematangan light roast, yang bertujuan untuk mempertahankan kompleksitas rasa alami kopi.

Biji kopi yang digunakan dalam kreasi ini adalah varietas Blue Mountain yang didatangkan langsung dari Wamena, Papua, yang tumbuh di ketinggian 1300-1450 meter di atas permukaan laut. Secara alami, kopi Wamena memiliki karakter rasa dark chocolate, karamel, dan sedikit rempah. Namun, melalui proses full washed dan pemanggangan ala Jepang, Tenun Coffee mencoba menghadirkan profil rasa yang lebih halus dan seimbang.

Pengalaman Mencicipi: Seduhan Panas dan Dingin

Tenun Coffee tidak hanya menerapkan teknik pemanggangan ala Jepang, tetapi juga teknik penyeduhan yang disesuaikan. Untuk seduhan panas, digunakan rasio 1:15 antara kopi dan air. Kopi digiling pada tingkat kehalusan medium dan diseduh secara perlahan dengan teknik pour over, membutuhkan waktu sekitar 4 menit. Hasilnya adalah secangkir kopi dengan aroma dark chocolate dan gula aren yang dominan. Rasa pahit khas pemanggangan berpadu dengan rasa dark chocolate, diikuti dengan sentuhan manis gula aren. Body kopi cukup tebal, dengan kadar asam yang rendah dan aftertaste seperti teh yang dipanggang.

Untuk seduhan dingin, durasi penyeduhan dipersingkat menjadi 3-3,2 menit. Hasilnya adalah kopi dengan karakter yang lebih lembut. Rasa dark chocolate tetap dominan, namun dengan sentuhan manis gula aren yang lebih tipis. Aftertaste seperti teh panggang juga lebih terasa pada seduhan dingin. Kedua jenis seduhan menawarkan pengalaman yang berbeda, namun sama-sama menyegarkan.

Pilihan Lain di Tenun Coffee

Selain kopi Papua Japanese Style Roast, Tenun Coffee juga menawarkan berbagai pilihan minuman lain, termasuk matcha latte yang umami dengan sedikit rasa manis. Harga untuk menikmati kopi Papua Japanese Style Roast cukup terjangkau, yaitu Rp 50.000 untuk seduhan panas dan Rp 52.000 untuk seduhan dingin.

Dengan sentuhan inovatif ini, Tenun Coffee tidak hanya menghadirkan kopi Papua dengan rasa yang unik, tetapi juga memberikan apresiasi terhadap kekayaan rasa kopi Indonesia melalui teknik pemanggangan yang berbeda.