Ratusan Pelajar di Tasikmalaya Diduga Alami Keracunan Massal Pasca Program Makan Bergizi Gratis

Ratusan Pelajar di Tasikmalaya Diduga Alami Keracunan Massal Pasca Program Makan Bergizi Gratis

Insiden keracunan massal diduga menimpa ratusan pelajar di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, usai mengonsumsi makanan yang disediakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Data terbaru dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya menunjukkan bahwa sekitar 400 pelajar dari berbagai tingkatan, mulai dari TK, SD, SMP, hingga Madrasah Ibtidaiyah (MI), diduga terdampak.

Meski jumlah pelajar yang terindikasi keracunan mencapai angka ratusan, kabar baiknya sebagian besar hanya mengalami gejala ringan dan tidak memerlukan penanganan medis intensif. Bahkan, banyak di antara mereka yang sudah kembali beraktivitas normal di sekolah. Namun, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya bergerak cepat untuk menangani kasus ini.

"Kami telah menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan verifikasi langsung dan berkoordinasi dengan pihak kecamatan guna mengetahui secara pasti penyebab dan skala kejadian ini," ujar Kepala Disdikbud Kabupaten Tasikmalaya, Dadan Wardana. Ia menambahkan bahwa pihaknya tengah berupaya mendapatkan angka pasti jumlah pelajar yang menjadi korban untuk memastikan penanganan yang tepat.

Penyebab pasti keracunan ini masih dalam tahap penyelidikan. Sampel makanan yang diduga menjadi sumber keracunan telah diambil dan dikirim ke laboratorium untuk diuji. Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya juga aktif melakukan investigasi mendalam terkait insiden ini.

Kepala Bidang Pengawasan Fasilitas, Layanan Kesehatan, dan Tempat Usaha Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Epi Edwar Lutpi, menjelaskan bahwa penyelidikan epidemiologi sedang dilakukan untuk melacak distribusi makanan dan mengidentifikasi lokasi-lokasi yang terdampak. Selain itu, inspeksi juga dilakukan terhadap dapur tempat pengolahan makanan MBG, meliputi pemeriksaan bahan baku, proses pengolahan, dan sistem distribusi. Investigasi ini dilakukan bersama dengan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Tasikmalaya.

"Kami sedang melakukan penyelidikan epidemiologi terkait dengan distribusi orang dan tempat yang terdampak. Di sisi lain, kita sedang inspeksi sarana produksinya dalam hal ini dapurnya terutama dalam pemilihan bahan, cara pengolahan dan cara distribusi. Kita lakukan bareng dengan balai pengawas obat makanan Tasikmalaya," kata Epi.

Insiden ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Pihak berwenang berjanji akan mengusut tuntas penyebab keracunan dan mengambil langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Program Makan Bergizi Gratis untuk sementara waktu ditinjau ulang untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang disajikan kepada para pelajar.