Indonesia Tunda Penambahan Impor Migas dari AS Akibat Tarif Impor

Pemerintah Indonesia masih menahan diri untuk meningkatkan volume impor minyak mentah dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) dari Amerika Serikat. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil seiring dengan belum adanya titik temu dalam negosiasi terkait tarif impor yang dikenakan oleh Amerika Serikat kepada Indonesia.

Menurut Bahlil, kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump sebelumnya masih menjadi ganjalan utama. Pemerintah Indonesia terus berupaya melakukan negosiasi untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. "Tim negosiasi dari pemerintah Indonesia terus berupaya menjalin komunikasi dan mencari solusi terbaik dengan pihak Amerika," ujarnya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (2/5/2025).

Saat ini, impor LPG dari AS mencapai 59% dari total impor LPG Indonesia. Sementara itu, impor minyak mentah dari AS berkisar antara 6-7% dari total impor minyak mentah. Bahlil menjelaskan bahwa penambahan impor migas dari AS baru akan dilakukan setelah ada kejelasan terkait hasil negosiasi tarif impor.

"Kami belum melakukan peningkatan impor karena masih menunggu hasil negosiasi. Volume impor saat ini masih tetap, yaitu 59% untuk LPG dan sekitar 6-7% untuk minyak mentah," jelasnya.

Sebelumnya, Bahlil pernah menyebutkan bahwa nilai impor LPG dan minyak dari AS berpotensi mencapai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 168,2 triliun. Ia juga menyampaikan rencana untuk meningkatkan impor LPG dari AS menjadi 80-85% dan impor minyak mentah menjadi sekitar 40% dari total impor.

Bahlil menambahkan bahwa pemerintah Indonesia memiliki opsi lain jika negosiasi dengan AS tidak membuahkan hasil. Opsi tersebut akan dibahas lebih lanjut dengan Presiden.

Meski demikian, Bahlil enggan memberikan rincian lebih lanjut mengenai volume impor yang akan dilakukan jika kesepakatan dengan AS tercapai. Ia mengatakan bahwa detail tersebut akan diumumkan setelah pembahasan teknis dengan timnya dan Pertamina.

  • Daftar Impor:
    • LPG
    • Minyak Mentah

Penundaan penambahan impor migas dari AS ini menunjukkan kehati-hatian pemerintah Indonesia dalam mengambil kebijakan terkait impor energi. Pemerintah berupaya untuk mendapatkan harga dan persyaratan yang paling menguntungkan bagi negara.