Antisipasi Dehidrasi: Kemenkes Anjurkan Jemaah Haji Tingkatkan Konsumsi Cairan di Tengah Gelombang Panas Madinah

Gelombang panas diperkirakan akan menjadi tantangan utama bagi jemaah haji Indonesia dalam beberapa tahun mendatang. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan imbauan penting terkait penjagaan kesehatan, khususnya dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh, mengingat suhu ekstrem yang diperkirakan melanda kota Madinah. Prediksi menunjukkan bahwa puncak musim panas akan terjadi pada penyelenggaraan haji tahun 2025, sebelum bergeser dari periode tersebut dalam kurun waktu sekitar 16 tahun ke depan.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Liliek Marhaendro Susilo, menyampaikan bahwa berdasarkan proyeksi cuaca, suhu di Madinah pada tanggal 2 Mei 2025 diperkirakan akan mencapai puncaknya, yaitu 41 derajat Celcius pada siang hingga sore hari. Sementara itu, pada malam hari, suhu diprediksi akan mengalami penurunan signifikan hingga mencapai 20 derajat Celcius. Kondisi ini menuntut perhatian ekstra dari para jemaah haji untuk mencegah dehidrasi dan masalah kesehatan lainnya akibat panas.

Strategi Pencegahan Dehidrasi

Menyadari potensi risiko dehidrasi, Kemenkes mengimbau seluruh jemaah haji Indonesia untuk secara aktif menjaga hidrasi tubuh. Liliek menyarankan agar setiap jemaah mengonsumsi setidaknya dua liter air putih setiap hari. Selain itu, konsumsi oralit juga dianjurkan minimal sekali sehari untuk membantu menjaga keseimbangan elektrolit dan cairan tubuh.

"Upayakan setiap hari minum oralit, terutama setelah menyelesaikan umrah wajib, agar cairan tubuh tetap stabil," ujar Liliek, menekankan pentingnya tindakan preventif ini.

Salah satu tantangan yang dihadapi jemaah adalah aksesibilitas toilet di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Banyak jemaah cenderung mengurangi minum untuk menghindari frekuensi buang air kecil yang tinggi. Menyikapi hal ini, Liliek menyarankan agar jemaah minum air sedikit demi sedikit, misalnya satu teguk setiap 10-15 menit, daripada mengonsumsi air dalam jumlah besar sekaligus. Strategi ini diharapkan dapat membantu menjaga hidrasi tubuh tanpa membebani frekuensi ke toilet.

Perlengkapan Kesehatan dan Imbauan Lainnya

Sebagai bagian dari upaya mendukung kesehatan jemaah, Kemenkes menyediakan tas kecil berisi perlengkapan penting seperti masker, obat-obatan pribadi, dan penyemprot air. Selain itu, jemaah juga diimbau untuk membawa perlengkapan pribadi seperti payung, topi, sandal, serta tas kecil atau kantung khusus untuk menyimpan sandal.

Liliek menjelaskan bahwa kehilangan sandal merupakan masalah umum yang sering dialami jemaah haji Indonesia. Banyak jemaah terpaksa berjalan tanpa alas kaki saat kembali ke penginapan, yang dapat menyebabkan telapak kaki melepuh atau terluka akibat panasnya permukaan.

Prakiraan Cuaca Madinah

Berikut adalah prakiraan cuaca di Madinah selama tujuh hari, berdasarkan data dari National Center for Meteorology (NCM) Arab Saudi:

  • Jumat, 2 Mei 2025:
    • Siang: 41°C
    • Malam: 20°C
  • Sabtu, 3 Mei 2025:
    • Siang: 38°C
    • Malam: 19°C
  • Minggu, 4 Mei 2025:
    • Siang: 35°C
    • Malam: 15°C
  • Senin, 5 Mei 2025:
    • Siang: 33°C
    • Malam: 15°C
  • Selasa, 6 Mei 2025:
    • Siang: 36°C
    • Malam: 16°C
  • Rabu, 7 Mei 2025:
    • Siang: 39°C
    • Malam: 20°C
  • Kamis, 8 Mei 2025:
    • Siang: 40°C
    • Malam: 26°C

Kemenkes terus mengingatkan jemaah haji Indonesia untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan senantiasa menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.