Djadjang Nurdjaman Kembali ke Persib Bandung Sebagai Direktur Teknik: Fokus Pembinaan Pemain Muda
Kembalinya Djadjang Nurdjaman, atau yang akrab disapa Djanur, ke Persib Bandung telah diumumkan secara resmi. Legenda sepak bola Jawa Barat ini akan mengemban peran sebagai Direktur Teknik, sebuah posisi yang sangat penting dalam struktur organisasi klub.
Penunjukan Djanur diumumkan oleh manajemen Persib menjelang pertandingan penting melawan Malut United. Pertandingan ini berpotensi mengamankan gelar juara bagi Maung Bandung. Namun, kembalinya Djanur bukanlah untuk menggantikan Bojan Hodak sebagai pelatih kepala. Sebaliknya, fokus utamanya adalah pada pengembangan pemain muda dan penguatan fondasi klub untuk masa depan.
Sebagai Direktur Teknik, Djanur akan bertanggung jawab untuk:
- Menyusun kurikulum pembinaan pemain muda yang komprehensif.
- Mencari dan mengembangkan bibit-bibit unggul yang potensial.
- Memastikan regenerasi pemain Persib berjalan dengan baik.
Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat, Adhitia Putra Herawan, menjelaskan bahwa penunjukan Direktur Teknik merupakan bagian dari transformasi dan evolusi yang sedang berlangsung di Persib. Penguatan sistem pembinaan pemain muda menjadi salah satu fokus utama dalam proses ini.
"Persib saat ini tidak hanya sedang bertransformasi, tetapi juga terus berevolusi dalam berbagai aspek," ujar Adhitia.
"Salah satu fokus utama kami adalah penguatan sistem pembinaan pemain muda," tambahnya.
Pengalaman Djanur yang luas di dunia sepak bola Indonesia, khususnya di Persib Bandung, menjadi alasan utama penunjukannya sebagai Direktur Teknik. Ia tidak hanya memahami kultur sepak bola Bandung secara mendalam, tetapi juga memiliki rekam jejak yang terbukti sebagai pelatih di level tertinggi. Djanur telah membawa Persib meraih berbagai gelar juara, baik sebagai pemain maupun pelatih.
"Kami membutuhkan sosok yang memahami secara mendalam kultur sepak bola Bandung dan memiliki pengalaman melatih di level tertinggi," kata Adhit.
"Kami yakin, Djadjang Nurdjaman adalah figur yang tepat untuk mengemban tugas ini," lanjutnya.
Sebagai informasi, Djanur merupakan bagian dari tim Persib yang meraih gelar juara pada era 1977-1978 dan 1986-1992. Setelah pensiun sebagai pemain, ia melanjutkan karirnya sebagai asisten pelatih dan kemudian menjadi pelatih kepala. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah membawa Persib juara Indonesia Super League (ISL) pada tahun 2014, mengakhiri penantian panjang selama 24 tahun.
Dengan pengalaman dan pengetahuannya yang mendalam tentang sepak bola Bandung, Djanur diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan pemain muda Persib. Kurikulum yang disusunnya akan melengkapi sistem yang telah berjalan di Akademi Persib dan menjadi acuan dalam pengembangan sepak bola usia dini di Kota Bandung.
"Peran Direktur Teknik sangat penting dalam memberikan arahan yang tepat terkait pembinaan pemain usia muda," tutur Adhit melanjutkan.
"Kurikulum yang disusun juga akan melengkapi sistem yang telah berjalan di Akademi Persib, sekaligus menjadi acuan dalam pengembangan sepak bola usia dini di Kota Bandung."