Harga Beras di Tingkat Produsen dan Konsumen Alami Penurunan pada April 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya penurunan harga beras secara nasional untuk semua kategori kualitas pada bulan April 2025. Data ini mencakup penurunan harga di tingkat produsen (penggilingan), pedagang grosir, hingga konsumen (eceran).

Menurut data yang dirilis BPS, harga rata-rata beras di tingkat penggilingan mengalami penurunan sebesar 1,19% dibandingkan bulan sebelumnya, menjadi Rp 12.734 per kilogram. Penurunan ini juga tercermin dalam perbandingan tahunan (year-on-year), dengan penurunan sebesar 2,14% dibandingkan April 2024.

Di tingkat konsumen, harga beras eceran juga mengalami deflasi sebesar 0,05% secara bulanan, menjadi Rp 14.787 per kg. Sementara itu, harga di tingkat grosir menunjukkan kenaikan tipis sebesar 0,21% secara bulanan, menjadi Rp 13.728 per kilogram.

Secara tahunan, baik harga eceran maupun grosir mengalami penurunan. Harga eceran turun sebesar 1,42%, sementara harga grosir turun sebesar 0,80% dibandingkan April 2024.

Berdasarkan kualitasnya, harga beras premium di tingkat penggilingan tercatat sebesar Rp 13.047 per kg, turun 1,21% dibandingkan bulan sebelumnya. Beras kualitas medium berada di angka Rp 12.555 per kg, turun 1,16%, dan beras kualitas submedium sebesar Rp 12.547 per kg, turun 1,10%.

Penurunan paling signifikan terjadi pada beras pecah, dengan harga rata-rata di penggilingan sebesar Rp 12.358 per kg, atau turun sebesar 5,23% dibandingkan bulan sebelumnya.

Berikut adalah perbandingan harga beras di penggilingan pada April 2025 terhadap April 2024 berdasarkan kualitas:

  • Premium: Turun 3,44%
  • Medium: Turun 1,60%
  • Submedium: Naik 1,37%
  • Pecah: Turun 0,07%

BPS juga mencatat variasi harga beras di berbagai daerah. Harga beras tertinggi di tingkat penggilingan tercatat di Kalimantan Tengah, yaitu Rp 17.500 per kg untuk beras kualitas premium. Sementara harga terendah ditemukan di Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan, yaitu Rp 10.000 per kg.