Banjir Kanal Barat Semarang: Oase Perkotaan untuk Kaum Muda di Bulan Ramadan
Banjir Kanal Barat Semarang: Oase Perkotaan untuk Kaum Muda di Bulan Ramadan
Di tengah hiruk pikuk Kota Semarang, sebuah oase ketenangan terhampar di tepian Banjir Kanal Barat, khususnya di kawasan Tanah Mas, Semarang Utara. Sepanjang bulan Ramadan ini, lokasi tersebut menjadi destinasi favorit anak muda untuk menghabiskan waktu ngabuburit. Pada Rabu (5/3/2025), pemandangan puluhan anak muda yang duduk bersantai di atas rerumputan hijau di tepi sungai menjadi pemandangan yang lazim. Suasana damai dengan pemandangan sungai di tengah kota ini menawarkan alternatif menarik bagi mereka yang ingin menjauh sejenak dari keramaian perkotaan.
Anita (22), salah satu pengunjung, mengungkapkan alasannya memilih lokasi ini untuk ngabuburit bersama teman-temannya. “Pemandangan sungai dan matahari terbenam di sore hari menjadi daya tarik utama,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa suasana tenang di tepi Banjir Kanal Barat memberikan kontras yang menyegarkan dibandingkan dengan kesibukan kota. “Meskipun berada di tengah kota, tempat ini terasa lebih damai. Sangat cocok bagi yang ingin menenangkan diri dari kebisingan,” tambahnya.
Pendapat senada diutarakan Syafa (21), pengunjung lainnya. Menurutnya, aksesibilitas dan biaya yang minim menjadi nilai tambah tempat ini. “Sangat mudah dijangkau dan tidak memerlukan biaya mahal. Setelah ngabuburit di sini, saya berencana mengunjungi mal The Park yang berada di seberang sungai,” tuturnya. Kemudahan akses dan suasana yang nyaman ini menjadikan Banjir Kanal Barat sebagai pilihan yang praktis dan menyenangkan bagi anak muda Semarang.
Bowo (32), salah seorang penjaga area tersebut, membenarkan bahwa tempat ini memang ramai dikunjungi anak muda dan dewasa di sore hari. “Awalnya area ini banyak ditumbuhi rumput liar. Kemudian, warga bergotong royong membersihkan dan menata area ini. Kepopulerannya meningkat pesat sekitar tahun 2023,” jelas Bowo. Ia menambahkan bahwa kegiatan yang dilakukan pengunjung beragam, mulai dari sekadar bersantai, memancing, hingga menerbangkan burung dara. “Ramai pengunjung terutama di sore hari, terutama jika cuaca cerah. Namun, saat hujan atau mendung, tempat ini menjadi becek,” imbuhnya. Bowo juga mengamati peningkatan jumlah pengunjung selama bulan Ramadan ini.
Transformasi area tepi Banjir Kanal Barat ini menjadi bukti nyata bagaimana ruang publik perkotaan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan rekreasi warga, khususnya kaum muda. Keberadaan tempat ngabuburit yang nyaman dan terjangkau ini memberikan alternatif bagi mereka yang ingin menikmati momen berbuka puasa dengan suasana yang berbeda dari biasanya. Perpaduan antara keindahan alam dan kemudahan akses menjadikan Banjir Kanal Barat sebagai destinasi yang patut dipertimbangkan bagi siapa pun yang ingin merasakan suasana tenang di tengah kota Semarang.