Jawa Tengah Alokasikan Miliaran Rupiah untuk Atasi Angka Anak Putus Sekolah
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengalokasikan dana sebesar Rp2,2 miliar untuk beasiswa bagi anak-anak putus sekolah (ATS). Langkah ini diambil sebagai respons atas data yang menunjukkan masih terdapat sekitar 1.100 anak di Jawa Tengah yang belum mendapatkan akses pendidikan formal hingga tahun 2025.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dalam keterangan tertulisnya usai upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tingkat Provinsi di Banyumas, menegaskan bahwa pendidikan merupakan fondasi utama dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, Pemprov Jateng berupaya menjangkau anak-anak yang terpaksa putus sekolah karena berbagai faktor, terutama ekonomi, untuk memberikan mereka kesempatan kedua dalam menempuh pendidikan.
Program beasiswa ini menyasar berbagai jenjang pendidikan. Dari 1.100 ATS yang terdata, sebanyak 200 anak akan diarahkan untuk melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA), 803 anak ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan 7 anak akan difasilitasi untuk masuk ke Sekolah Luar Biasa (SLB) negeri di berbagai daerah di Jawa Tengah. Pemprov Jateng berharap, dengan adanya program ini, anak-anak yang sebelumnya terpinggirkan dapat kembali merasakan bangku sekolah dan mengembangkan potensi diri mereka.
Selain memberikan beasiswa, Pemprov Jateng juga menerapkan kebijakan afirmasi dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026. Kebijakan ini memberikan prioritas kepada anak-anak putus sekolah untuk diterima kembali di sekolah formal. Langkah ini diharapkan dapat mempermudah akses pendidikan bagi mereka yang telah lama meninggalkan sekolah.
Komitmen Pemprov Jateng dalam meningkatkan mutu pendidikan tidak hanya terbatas pada pemberian beasiswa dan afirmasi SPMB. Pemerintah daerah juga tengah berupaya memperbaiki infrastruktur sekolah yang rusak. Perbaikan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan nyaman bagi para siswa.
Dalam upacara Hardiknas 2025 tingkat Provinsi Jawa Tengah, juga dilakukan pembacaan amanat dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, penyerahan simbolis beasiswa ATS, pemberian penghargaan kepada insan pendidikan berprestasi, serta peresmian SLB Negeri Banyumas. Selain itu, zakat dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Dinas Pendidikan Provinsi juga disalurkan kepada siswa kurang mampu sebagai bentuk dukungan tambahan.
Berikut rincian penerima bantuan:
- 200 anak SMA
- 803 anak SMK
- 7 anak SLB Negeri